Berjuang Masuk UFC, Jeka Saragih Diharapkan Didukung bak Chris John di Tinju

1 Februari 2023 20:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petarung Jeka Saragih (kiri) saat berlatih jelang laga Final Road to UFC di Amerika Serikat. Foto:  ANTARA/HO-Mola
zoom-in-whitePerbesar
Petarung Jeka Saragih (kiri) saat berlatih jelang laga Final Road to UFC di Amerika Serikat. Foto: ANTARA/HO-Mola
ADVERTISEMENT
Jeka Saragih bisa menjadi petarung MMA pertama asal Indonesia yang dikontrak UFC. Perjuangannya diharapkan mendapat dukungan dari segenap masyarakat Indonesia, layaknya dulu Chris John dan Ellyas Pical didukung di dunia tinju.
ADVERTISEMENT
Pada masanya, Indonesia pernah disegani di dunia olahraga bela diri dengan prestasi yang ditorehkan Chris John, yang eksis sebagai petinju profesional selama 1998-2013. Ditarik ke era 1980-an sampai 1990-an, Indonesia punya Ellyas Pical.
Kini, Jeka membawa nama Indonesia juga di dunia olahraga pertarungan, tetapi bedanya pria asal Simalungun, Sumatera Utara, itu memilih MMA. Ia akan mengukir sejarah baru jika benar akan dikontrak UFC.
"Saya berharap semangat dari Chris John dan Ellyas Pical dulu, di mana orang Indonesia ingin mendukung petarung Indonesia," kata perwakilan Mola TV, Mirwan Suwarso, saat diwawancarai kumparan pada Selasa (31/1).
Chris John. Foto: Instagram/@chrisjohnindonesia
"Indonesia itu haus prestasi, kalau kita bisa berbicara di tingkat dunia, jika Jeka nanti bisa ketemu petarung sekelas [Deiveson] Figueredo atau Brandon Moreno itu kan wow banget," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, menurut Mirwan, MMA sedang berkembang pesat di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Jika Jeka Saragih benar akan dikontrak UFC, bukan tak mungkin animo MMA akan kian meningkat di Indonesia dan Jeka pun berkesempatan mengharumkan nama negara.
"[Penonton MMA] migrasi dari tinju saya rasa. Kalau balik ke zaman saya SD, kalau Muhammad Ali tanding, SD tutup, kita nonton dulu ramai-ramai di aula bareng sama guru. Habis Muhammad Ali, ada Mike Tyson yang benar-benar kayak magnet buat laki-laki. Saya rasa sudah menjadi sesuatu dari jiwa laki-laki, kalau melihat duel itu ada sesuatu yang tergugah, apalagi kalau kualitasnya bagus," jelasnya.
"Habis itu di Indonesia ada Ellyas Pical dan Chris John. Harapan saya sekarang, ada pada Jeka dan Jeka-Jeka selanjutnya," tambah Mirwan.
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical. Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pada masa jayanya, Chris 'The Dragon' John pernah berkali-kali mempertahankan titel WBA (Super) featherweight dan WBA featherweight. Rekor duel profesional pria kelahiran Banjarnegara itu adalah 48 kali menang, 1 kali kalah, dan 3 kali seri.
ADVERTISEMENT
Sementara, prestasi Ellyas 'The Exocet' Pical juga tak kalah membanggakan. Pria kelahiran Saparua itu pernah mempertahankan titel IBF super flyweight dan OPBF super flyweight serta menggamit titel WBA super flyweight, dengan rekor duel 20 kali menang, 5 kali kalah, dan 1 kali seri.
Di sisi lain, Jeka Saragih baru akan mencoba untuk mengukir sejarah di kancah internasional. 'Si Tendangan Maut' akan melawan Anshul Jubli asal India pada Minggu (5/2). Bila menenangi duel di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat, itu, Jeka berpeluang mendapat kontrak UFC.
Jeka Saragih disambut para penggemarnya di Bandara Soekarno-Hatta pada 25 Oktober 2022. Foto: Soni Insan Bagus L/kumparan
Tentunya, perjuangan untuk menjadi juara masih akan panjang setelahnya. Namun, Mirwan mendapat laporan dari para pelatih bahwa Jeka Saragih memiliki potensi menjadi juara UFC suatu saat nanti.
ADVERTISEMENT
"Jeka umur 20-an [28 tahun] pengalaman bertarung sudah ratusan. Dia kan ikut macam-macam di desanya, olahraga bela diri amatir, sampai tawuran mungkin. Secara tradisional, event kayak Pencak Dor kan yang nonton puluhan ribu juga, jadi sudah biasa tampil depan orang banyak, enggak gugup," jelasnya.
"Meski ringnya ring bambu, tetap saja ditonton ribuan orang. Dan live loh itu. Sampai dia dipoles di sana [Amerika Serikat], mereka [pelatih] bilang bahwa dia born fighter, enggak pernah nemu kayak dia di Amerika, jarang sekali. Orang kayak Jeka jika dibina serius, bukan enggak mungkin dia 2-3 tahun bisa juara di UFC," tandasnya.