Bikin Ulah, Atlet Maraton Prancis Jatuhkan Banyak Botol Air saat Bertanding

Atlet lari maraton Prancis Morhad Amdouni di Olimpiade Tokyo 2020. Foto: Action Images via Reuters/John Sibley

Atlet maraton Prancis, Morhad Amdouni, menutup hari terakhir Olimpiade 2020 dengan aksi yang tak terpuji. Ia kedapatan berulah pada gelaran final nomor maraton putra yang digelar pada Minggu (8/8).

Digelar di Sapporo, Jepang, para atlet maraton harus berlari sejauh 26 mil dengan suhu yang mencapai 28 derajat celcius. Meski begitu, pihak panitia telah menyediakan water station di pinggir jalan agar para pelari tetap terhidrasi.

Alih-alih langsung mengambil satu botol, Morhad Amdouni malah menjatuhkan beberapa botol air sebelum mengambil yang paling ujung. Sontak ulahnya tersebut menjadi kontroversi di media sosial.

New York Post melaporkan, pelari berusia 33 tahun itu terjepit diantara dua pelari lainnya ketika ia menjatuhkan beberapa botol air selama tahap akhir lomba tersebut. Ulahnya itu juga merugikan para pelari yang berada di belakangnya.

Menanggapi ulah Amdouni, beberapa mantan atlet atletik, seperti Ben St Lawrence dari Inggris serta Dave Culbert dan Tamsyn Manou dari Australia turut memberi komentar.

“Saya mungkin akan membiarkan penonton menjadi hakim apakah itu dilakukan dengan sengaja,” kata Dave Culbert.

"Saya pikir cukup sulit untuk mendapatkan minuman itu, tapi itu tidak membantu para atlet di belakangnya," ucap Tamsyn Manou.

Beruntung, masih ada beberapa botol air lainnya di meja tersebut yang bisa diambil. Selain itu, ada juga botol air lain yang tersedia di beberapa titik selanjutnya.

Berada di grup utama pada saat itu, Amdouni sebenarnya berpeluang meraih medali. Namun, ia tidak mampu bertahan dan akhirnya finis di urutan ke-17 dengan catatan waktu 2:14:33.

Eliud Kipchoge dari Kenya akhirnya keluar sebagai pemenang dengan catatan waktu 2:08:38. Disusul oleh wakil Belanda, Abdi Nageeye (2:09:58), dan wakil Belgia, Bashir Abdi di posisi ketiga dengan waktu 2:10:00.