Black Lives Matter: Anthony Joshua Sebut Rasialisme Sudah Jadi Pandemi

7 Juni 2020 21:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anthony Joshua, juara dunia tinju kelas berat. Foto: Reuters/Paul Childs
zoom-in-whitePerbesar
Anthony Joshua, juara dunia tinju kelas berat. Foto: Reuters/Paul Childs
ADVERTISEMENT
Juara dunia tinju kelas berat, Anthony Joshua, menjadi 'bintang tamu' dalam protes Black Lives Matter yang diselenggarakan di kampung halamannya, Watford, Britania Raya, Minggu (7/6/2020).
ADVERTISEMENT
Joshua merupakan salah satu atlet Britania paling ternama saat ini. Keberhasilan meraih sabuk juara tinju versi IBF, WBA, dan WBO menjadi alasannya. Dengan pakaian serbahitam, Joshua turut serta dalam long march di jalanan kota.
Para peserta long march kemudian berkumpul di sebuah taman dan di situlah Joshua melakukan orasi. Dalam orasinya, pria 30 tahun itu menyebut rasialisme sebagai sebuah pandemi.
"Virus ini telah menjadi sebuah pandemi. Ini sudah tidak bisa lagi dibiarkan dan aku tidak bicara soal COVID-19. Virus yang kubicarakan adalah rasialisme," kata Joshua seperti dikutip dari Reuters.
Protes Black Lives Matter di Watford itu menjadi salah satu protes yang digelar untuk menuntut keadilan bagi orang-orang kulit hitam. Pemicu aksi protes besar-besaran ini adalah pembunuhan seorang Afro-Amerika bernama George Floyd di tangan polisi Minneapolis.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak bisa lagi cuma berdiam diri melihat nyawa orang terbuang sia-sia, hanya karena apa? Karena warna kulit mereka," seru Joshua yang dalam kesempatan itu harus menggunakan kruk setelah mengalami cedera lutut.
"Kita semua perlu bersuara di demonstrasi yang damai seperti hari ini. Selamat, Watford. Kita tidak boleh menggunakan demonstrasi untuk kepentingan pribadi dan mengubahnya menjadi kerusuhan atau penjarahan," tandasnya.
Anthony Joshua sebut rasialisme sudah menjadi pandemi. Foto: Reuters/Paul Childs
Protes Black Lives Matter di Inggris sendiri mendapat kritikan dari Menteri Kesehatan, Mark Hancock, yang menyebut orang-orang tidak semestinya berkumpul dalam jumlah besar pada masa pandemi virus corona.
Kepolisian London juga mengatakan bahwa protes ini melanggar hukum karena para demonstran melanggar aturan pembatasan sosial. Akan tetapi, pernyataan pemerintah tersebut mendapat sindiran dari pemain Crystal Palace, Andros Townsend.
ADVERTISEMENT
"Lucu juga melihat para penguasa menggunakan COVID-19 untuk membungkam protes Black Lives Matter di Britania Raya. Ngapain saja mereka saat orang-orang mulai berkumpul di taman atau pantai? Jangan bersembunyi di balik virus. Berkatalah jujur!" tulis Townsend lewat akun Twitter-nya.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.