Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Bukan soal Kritik PBVSI, Rivan Nurmulki Bermasalah karena Main di Piala Kapolri
11 September 2023 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Bambang Suedi selaku Dewan Pengawas PP PBVSI. Pihak PBVSI dan Rivan baru saja melakukan mediasi bersama Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jakarta, pada Senin (11/9).
Bambang mengungkapkan bahwa Rivan memilih untuk tidak ikut di ajang AVC Chalengge Asia Cup 2023 di Iran pada pertengahan Agustus lalu. Di sisi lain, federasi ingin Rivan bergabung dengan Timnas Indonesia.
"Jadi hasil pertemuan ini sebenarnya hanya menjelaskan. Kami menjelaskan juga kepada Pak Menpora bahwa yang tidak mau berangkat [ke Iran] itu Rivan sendiri," terang Bambang kepada wartawan.
"Waktu mau berangkat ke Iran, dia juga tidak mau karena alasannya tidak cocok dengan tim pelatih dan yang kedua istrinya mau melahirkan, ketiga dia sedang menjalani sidang kode etik di kepolisian," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa kesalahan Rivan adalah karena bermain di Kapolri Cup (Piala Kapolri). Rivan bermain untuk Kapolda Kaltim di Piala Kapolri.
Keikutsertaan Rivan di Piala Kapolri, menurut Bambang, melanggar aturan. Dalam AD/ART PBVSI, disebutkan pemain Timnas Indonesia tidak boleh berlaga di turnamen tersebut karena tengah persiapan Asian Games 2023.
"Satu hal bahwa dia sudah dikontrak oleh Kapolda Kaltim untuk main di Kapolri Cup sedangkan dalam aturan AD/ART, pemain Timnas tidak boleh main di situ karena persiapan Asian Games. Tapi ternyata dia main," kata Bambang.
"Padahal waktu kami sempat mediasi, kami tanya dia itu mengatakan bahwa tidak cocok dengan tim pelatih. Dia bilang masih bisa 3 kali main SEA Games, terus bilang istrinya melahirkan dan pas kejuaraan di Iran juga belum melahirkan,"
ADVERTISEMENT
"Saat itu juga pak Ketum [Ketua Umum-Imam Sudjarwo] telepon ke Kapolda Kaltim bahwa Rivan sebenarnya tidak boleh main tapi tetap main. Itu melanggar aturan," tambahnya.
Bambang juga menegaskan bahwa masalah PBVSI dan Rivan bukan karena kritik sang pemain. Pada 31 Juli lalu, Rivan melontarkan kritik untuk federasi melalui media sosialnya.
Dalam unggahannya, Rivan mengkritisi kemampuan PBVSI untuk menggaet sponsor. Pasalnya, minimnya sponsor membuat Timnas Voli jarang berlaga di kancah internasional.
"Ya, itu saja [main di Piala Kapolri], kalau dia tidak main di Piala Kapolri tidak masalah sebenarnya. Saat dia main di Piala Kapolri sudah ditegur langsung. Kan kami ada di sana. Kapolda saja sudah kami tegur," terang Bambang.