BWF World Tour Finals: Ganda Campuran Kedodoran di Fisik dan Mental Bertanding

29 Januari 2021 22:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda campuran Indonesia Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand.
 Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
zoom-in-whitePerbesar
Ganda campuran Indonesia Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
ADVERTISEMENT
Tak ada wakil Indonesia di BWF World Tour Finals untuk kategori ganda campuran. Dua wakil Merah Putih, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal maju ke semifinal.
ADVERTISEMENT
Hafiz/Gloria dipaksa menyerah lewat pertandingan rubber game. Mereka kalah dari pasangan Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie.
Di satu sisi, Praveen/Melati takluk dari wakil Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yu Jung. Sialnya, mereka harus menyerah cepat dengan pertarungan dua gim.
Praveen Jordan dan Melati Daeva di Thailand Open. Foto: Dok. BWF
Pelatih ganda campuran, Nova Widianto, berujar bahwa Hafiz/Gloria memang mengalami penurunan kecepatan, khususnya pada gim ketiga. Selain itu, ada hal teknis yang perlu diperbaiki.
"Sebenarnya, penampilan Hafiz/Gloria lebih baik daripada pertandingan-pertandingan lalu. Hanya pada gim ketiga, fisik mereka sudah tidak tahan. Kecepatannya juga menurun," tutur Nova dikutip dari laman PBSI, Jumat (29/1).
"Masih banyak hal-hal teknis yang harus diperbaiki oleh Hafiz/Gloria. Terutama akurasi dan variasi serangan mereka. Karena serangannya boros dan cenderung monoton, sehingga menguras tenaga dan stamina," tambahnya.
Ganda campuran Indonesia Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Foto: Erika Sawauchi/Badmintonphoto/BWF
Adapun, Praveen/Melati, pada gim pertama tidak diberi kesempatan lawan untuk mengembangkan permainan. Dalam 11 menit, Seung Jae/Yu Jung bisa menyelesaikan gim pertama dengan skor 21-10.
ADVERTISEMENT
"Praveen/Melati saat masuk ke lapangan seperti tidak yakin, karena Praveen tangannya bermasalah, tidak bisa smash full. Jadi mereka seperti tidak yakin duluan sejak awal masuk ke lapangan," kata Nova.
"Katanya smash tidak bisa full, tapi sudah dibantu dengan minum obat dan terapi. Keduanya memang masih banyak pekerjaan rumah. Paling penting menjaga mood, mereka kadang seakan tidak greget di lapangan," tuturnya.
Pebulu Tangkis Indonesia Anthony Ginting pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Greysia Polii pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
Selain dua pasangan ini, wakil Indonesia dari tunggal putra yakni Anthony Sinisuka Ginting juga tersingkir oleh Viktor Axelsen (Denmark) dan Chou Tien Chen (Chinese Taipei). Meski meski pada penyisihan terakhir unggul atas Lee Zii Jia (Malaysia), 21-15, 15-21, 21-13, langkahnya kudu tersingkir.
Indonesia juga tak mengirimkan wakil via ganda putri. Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang sebetulnya tinggal mencuri satu gim, justru malah kalah dua gim langsung dari Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia)
ADVERTISEMENT
Dengan hasil tersebut, Indonesia hanya menyisakan satu wakil di semifinal. Adalah, pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.