Cai Yun Sebut Markis Kido Punya Performa Super Dewa saat Raih Emas Olimpiade

15 Juni 2021 20:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Markis Kido (kanan) dan Hendra Setiawan dari Indonesia mengangkat medali emas mereka di Olimpiade Beijing 2008 di Beijing pada 16 Agustus 2008. Foto: GOH CHAI HIN/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Markis Kido (kanan) dan Hendra Setiawan dari Indonesia mengangkat medali emas mereka di Olimpiade Beijing 2008 di Beijing pada 16 Agustus 2008. Foto: GOH CHAI HIN/AFP
ADVERTISEMENT
Markis Kido meninggal di usia 36 tahun pada Senin (14/6) dan publik menjadi teringat lagi prestasinya merebut medali emas Olimpiade 2008 bersama Hendra Setiawan. Cai Yun mengungkapkan bahwa Kido memegang peran besar di final turnamen itu.
ADVERTISEMENT
Cai Yun yang kala itu berpasangan dengan Fu Haifeng sebenarnya sempat unggul 12–21 atas Kido/Hendra pada gim pertama di final Olimpiade Beijing. Namun, ganda putra Indonesia itu lantas membalikkan keadaan dengan merebut kemenangan di gim kedua dan ketiga: 21–11 dan 21–16.
Cai Yun masih ingat betul momen dirinya dan Fu Haifeng tertunduk lesu di lapangan Beijing University of Technology Gymnasium. Menurut pria yang kini berusia 41 tahun itu, Kido bermain dengan performa yang disebutnya 'Super Dewa'.
"Di Olimpiade 2008, fans China mungkin sangat menyesal karena Fu Haifeng dan saya di-comeback dan gagal menjadi juara, tetapi dalam retrospeksi permainan itu, yang paling mengesankan saya sebenarnya adalah performa 'Super Dewa' Kido," tuturnya, dikutip dari media China, Sina.
Pebulu tangkis Indonesia Kido Markis saat pertandingan Olimpiade Beijing pada 13 Agustus 2008. Foto: INDRANIL MUKHERJEE/AFP
Cai Yun bahkan meyakini bahwa Markis Kido lebih memegang faktor kunci kemenangan laga final Olimpiade 2008 ketimbang Hendra Setiawan. Keduanya adalah pemain hebat, tetapi pemain ganda putra legendaris China itu menyebut Kido lebih punya kedewasaan.
ADVERTISEMENT
"Saat itu, Hendra masih sangat belum sedewasa sekarang. Setelah kalah satu gim, dia sudah bingung dan kalah di lapangan. Kido memainkan peran yang menentukan dalam kembalinya kombinasi Indonesia," jelas Cai Yun.
"Saya tidak ingin menggunakan terlalu banyak ruang untuk menggambarkan proses permainan itu, cukup satu kalimat: Kido mengalahkan kami bersama Hendra," tambahnya.
Lebih lanjut, Cai Yun juga memuji hal lain dari Markis Kido. Dia menyukai pribadi atlet kelahiran Jakarta tersebut karena memiliki jiwa kepemimpinan yang oke dan tak pernah bermain 'kotor' di lapangan serta yang pasti memiliki skill bagus.
Legenda bulu tangkis China, Cai Yun. Foto: Getty Images
"Saya sangat mengagumi Kido. Kepemimpinannya, keterampilannya, dan bakatnya semuanya top banget. Dia tidak hanya memiliki teknik halus Hendra, tetapi juga memiliki kekuatan eksplosif untuk menggambar tekanan di area tengah," ujar Cai Yun.
ADVERTISEMENT
"Tingginya 1,65 meter, tetapi dia dapat terus lepas landas dan menghancurkan di backcourt. Frontcourt menggabungkan teknologi dan kecepatan. Dalam hal ini, dia adalah atlet terbaik yang pernah saya lihat."
"Permainannya sangat bagus, dia tidak pernah memainkan trik, tidak pernah peduli dengan wasit, dan dia hampir tidak memiliki 'gerakan kecil' yang tidak ada hubungannya dengan permainan."
"Bermain melawannya adalah semacam kesenangan, karena Anda dapat mengalami konfrontasi bulu tangkis yang paling murni. Sangat disayangkan bahwa ia tidak dapat melanjutkan kariernya yang cemerlang karena peningkatan berat badan dan penurunan kondisinya," tandasnya.
Markis Kido (kanan) bersama Hendra Setiawan melawan Lee Jae Jin/Jung Jae Sung (Korea Selatan) di Piala Sudirman 2007. Foto: Kieran Dodds/AFP
Markis Kido dan Hendra Setiawan adalah salah satu ganda putra terbaik dunia pada masanya. Mereka pernah mencapai ranking 1 dunia ganda putra bulu tangkis.
ADVERTISEMENT
Prestasi terbaik Kido/Hendra bukan cuma emas Olimpiade. Tercatat, keduanya meraih sejumlah gelar juara di turnamen lain: SEA Games (2005, 2007, 2009, 2011); Asian Championships (2005, 2009); Asian Games (2010); World Cup (2006); World Championships (2007); dan masih banyak lagi.
Dalam situs web resmi BWF, Kido/Hendra tercatat 9 kali menghadapi Cai Yun/Fu Haifeng. Hasilnya, pasangan Indonesia ini 3 kali menang dan 6 kali kalah.
***