Cal Crutchlow Berharap MotoGP 2020 Bisa Dimulai di Jerez

24 Maret 2020 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap MotoGP asal Inggris, Cal Crutchlow. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap MotoGP asal Inggris, Cal Crutchlow. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Banyak tertundanya seri MotoGP 2020 karena wabah COVID-19 bikin Cal Crutchlow kecewa. Pebalap asal Inggris tersebut berharap Dorna Sport selaku operator kompetisi bisa mewujudkan rencana memulai seri di Sirkuit Jerez, Spanyol.
ADVERTISEMENT
Jalannya balap motor kelas utama ini terus molor setelah GP Qatar dibatalkan dan tiga seri selanjutnya dijadwalkan ulang. Rencana terbaru pun memunculkan Sirkuit Jerez sebagai venue pertama menggelar MotoGP 2020 pada 3 Mei.
Meski begitu, tak ada jaminan pasti apakah rencana tersebut bisa berjalan jika virus corona belum bisa diatasi di Spanyol. Pasalnya, ajang olahraga lain seperti La Liga pun berpotensi ditangguhkan lebih lama.
Cal Crutchlow Foto: Motogp
"Secara teori, kami bisa balapan di Spanyol karena rute ke sana hanya ditutup selama 15 hari. Namun, saat ini masih jadi pertanyaan apakah ajang besar benar-benar bisa dilangsungkan," kata Crutchlow seperti dilansir Speedweek.
"Saat ini, Dorna sudah mengatakan bahwa mereka tidak ingin menunda balapan lebih lama lagi dengan terus berkonsultasi bersama FIM," ujar sosok berusia 34 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Sama seperti pebalap MotoGP lain, saat ini Crutchlow terus melakukan latihan sendiri untuk mempersiapkan diri jika balapan dimulai. Selain itu, Crutchlow juga terlihat menghabiskan waktu dengan keluarganya, terutama bersama putrinya, Willow.
Crutchlow rayakan kemenangan GP Argentina. Foto: REUTERS/Marcos Brindicci
"Kondisi ini (tertundanya musim karena corona) sangat mengecewakan. Semua orang sangat menantikan untuk bisa segera memulai balapan MotoGP, para teknisi, staf tim, dan para penggemar," ujarnya.
"Saya berharap cuaca di rumah saya bisa membantu saya untuk berlatih. Meski pun di San Diego (Amerika Serikat) agak sering turun hujan," pungkas Crutchlow.