Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dengan gelar juara di tangan, Lewis Hamilton resmi disebut pebalap Formula 1 (F1) terhebat 2018. Pebalap Inggris ini pun terus dijagokan untuk memenangi setiap race musim 2019.
ADVERTISEMENT
Termasuk jelang seri keempat, GP Azerbaijan, yang berlangsung 26-28 April di Sirkuit Baku. Bekal sudah ada, yakni sapu bersih podium di tiga seri awal, dengan dua di antaranya adalah kemenangan.
Meski perjalanannya mulus di awal musim ini, Hamilton tak mau jemawa di Baku. Apalagi, sirkuit jalanan sepanjang 6,003 km itu terkenal penuh kejutan.
Musim lalu, kemenangan Hamilton adalah buah insiden yang terjadi kepada rekan setimnya di Mercedes, Valtteri Bottas. Memimpin hingga tiga lap tersisa, Bottas saat itu ketiban sial karena menggilas puing hingga bannya rusak dan harus puas dengan status finis terakhir.
Sementara pada 2016 dan 2017, Hamilton masing-masing finis kelima. Tentu saja, ambisinya tahun ini adalah mengulang kemenangan pada 2018.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkannya, Hamilton berujar harus bisa mengatasi Sebastian Vettel (Ferrari), termasuk juga rekan setimnya, Bottas.
"Dan tahun ini, saya kira Valtteri bisa cepat lagi. Saya juga membayangkan Ferrari akan cepat, tak ada yang mengalahkan mereka di lintasan lurus. Mereka juga melemah di tikungan dari hasil di China," kata Hamilton dilansir Speedweek.
"Saya tak sabar balapan di Baku untuk melihat apakah Ferrari meningkat. Mercedes memang menang tiga kali, tapi di Bahrain, Ferrari lebih cepat," imbuhnya.
Untuk menang lagi, musuh 'Captain Hamerica' --julukan Formula 1 untuk Hamilton-- pun tak hanya Vettel dan Bottas. F1 menyebut ada 'The Incredible Hulkenberg' alias Nico Hulkenberg hingga 'Rocket Raccoonen' alias Kimi Raikkonen.
Hamilton juga harus bisa mengatasi 51 lap di Sirkuit Baku dengan tantangan trek lurus panjang dan tikungan tersempit yang menuntut fokus serta kelihaian mengerem.
ADVERTISEMENT
"Baku adalah trek yang berbahaya. Terlepas dari kemenangan (2018), catatan saya di sana tidak bagus. Tahun lalu saya menang karena beruntung, seharusnya Valtteri atau Sebastian (yang menang)," ujar Hamilton.
"Tapi saya hadir di Baku dengan mindset untuk meningkatkan performa saya dari tahun lalu," tegas Hamilton.
Race GP Azerbaijan sendiri berlangsung pada Minggu (28/4) pukul 16:10 setempat atau 19:10 WIB. Dari tiga seri sebelumnya (pada 2016 bernama GP Eropa), podium Baku punya pemenang berbeda-beda: Nico Rosberg (2016), Daniel Ricciardo (2017), dan Hamilton (2018).
Well, akankah Hamilton , sang kapten Mercedes, kembali memenangi GP Azerbaijan? Atau justru Hamilton mengulangi kesalahannya saat tipis menabrak pembatas pada 2016?