Cara Bermain Kabaddi, Olahraga Unik yang Jadi Perhatian di Asian Games

24 Agustus 2018 8:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketika tidak bisa kembali ke Baulk Line, raider harus keluar. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
zoom-in-whitePerbesar
Ketika tidak bisa kembali ke Baulk Line, raider harus keluar. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dari sekian banyak cabang olahraga pada gelaran Asian Games, banyak yang kurang mengenal Kabaddi. Sekilas, olahraga ini mirip dengan gobak sodor, tetapi dengan peraturan yang jauh berbeda. Mari kita pelajari.
ADVERTISEMENT
Olahraga kabbadi berasal dari India yang diperkirakan sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu. Secara harfiah, kabaddi berasal dari kata kai pidi berarti ‘berpegangan tangan’. Kabaddi merupakan olahraga antar tim dengan waktu 2X20 menit dengan istirahat lima menit antar babak. Tim dengan skor tertinggi adalah pemenangnya.
Kabaddi mulai dikompetisikan pada ajang Asian Games sejak 1990. Hingga kini, rekor pemegang emas masih dipegang oleh India lalu disusul oleh Bangladesh.
Mau tahu lebih jauh soal kabbadi? Berikut contoh dan penjelasan gerakannya dalam gif:
Dimainkan pada lapangan berukuran 13 meter X 10 meter
Dimainkan pada lapangan berukuran 13 meter X 10 meter. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
zoom-in-whitePerbesar
Dimainkan pada lapangan berukuran 13 meter X 10 meter. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
Satu tim terdiri dari tujuh personel dengan lima orang cadangan
Satu tim terdiri dari tujuh personel dengan lima orang cadangan. (Foto: YouTube/ Star Sports)
zoom-in-whitePerbesar
Satu tim terdiri dari tujuh personel dengan lima orang cadangan. (Foto: YouTube/ Star Sports)
Yang dilakukan oleh tim penyerang:
1. Tugas raider (penyerang) adalah menyentuh pemain lawan dan garis tengah.
Tugas raider (penyerang) adalah menyentuh pemain lawan dan garis tengah. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
zoom-in-whitePerbesar
Tugas raider (penyerang) adalah menyentuh pemain lawan dan garis tengah. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
2. Raider boleh menyentuh atau menendang ke lawan.
Raider boleh menyentuh atau menendang ke lawan. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
zoom-in-whitePerbesar
Raider boleh menyentuh atau menendang ke lawan. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
3. Ketika tidak bisa kembali ke Baulk Line, raider harus keluar.
Ketika tidak bisa kembali ke Baulk Line, raider harus keluar. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
zoom-in-whitePerbesar
Ketika tidak bisa kembali ke Baulk Line, raider harus keluar. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
4. Raider harus teriak “kabaddi” dalam satu tarikan napas.
Raider harus teriak “kabaddi” dalam satu tarikan napas. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
zoom-in-whitePerbesar
Raider harus teriak “kabaddi” dalam satu tarikan napas. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
5. Untuk mendapatkan poin tambahan, raider harus menyentuh bonus line.
Untuk mendapatkan poin tambahan, raider harus menyentuh bonus line. (Foto: YouTube/ Star Sports)
zoom-in-whitePerbesar
Untuk mendapatkan poin tambahan, raider harus menyentuh bonus line. (Foto: YouTube/ Star Sports)
Yang dilakukan oleh tim bertahan:
ADVERTISEMENT
1. Mencegah raider menyentuh garis tengah.
Yang dilakukan oleh tim bertahan  Mencegah raider menyentuh garis tengah. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
zoom-in-whitePerbesar
Yang dilakukan oleh tim bertahan Mencegah raider menyentuh garis tengah. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
2. Tim bertahan boleh mendekap atau menarik kaki raider.
Tim bertahan boleh mendekap atau menarik kaki raider. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
zoom-in-whitePerbesar
Tim bertahan boleh mendekap atau menarik kaki raider. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
3. Raider yang tumbang harus keluar dari permainan.
Raider yang tumbang harus keluar. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)
zoom-in-whitePerbesar
Raider yang tumbang harus keluar. (Foto: YouTube/ Ninh Ly)