Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Ada yang berbeda dari Apriyani Rahayu saat mentas di Indonesia Masters 2020. Atlet 21 tahun itu tak cuma turun di ganda putri bersama Greysia Polii, tapi juga berpasangan dengan Tontowi Ahmad di ganda campuran.
ADVERTISEMENT
Kabar dipasangkannya Tontowi/Apriyani sudah ada sejak akhir 2019, tapi keikutsertaan mereka di Indonesia Masters 2020 datang begitu mendadak. Dua jam setengah sebelum melakoni laga kualifikasi, mereka baru dikabari bakal berpartisipasi.
Meski hanya melangkah hingga babak kedua, penampilan mereka dinilai oke. Hasil akhir memang bukan jadi tujuan utama karena bagi pelatih ganda putri PBSI, Eng Hian, Apriyani mendapat banyak keuntungan dengan bermain di ganda campuran.
"Saya pribadi sangat mendukung kalau pemain ganda putri main rangkap di ganda campuran. Saya melatih ganda putri Indonesia dari 2014, pemain putri kita ini kemampuannya rata-rata standard dari segi power, fisik, cara main," kata Eng Hian dari keterangan yang diterima kumparanSPORT.
Sulitnya menemukan sosok bertalenta diakui Eng Hian sebagai kendala regenerasi dan membangun sektor ganda putri Indonesia. Greysia, misalnya, hingga berusia 32 tahun tetap menjadi andalan.
ADVERTISEMENT
"Ada yang istimewa, tapi 'kan enggak banyak. Dalam berapa puluh tahun, paling berapa yang spesial? Main rangkap ini adalah salah satu solusinya," jelas pria yang akrab disapa Koh Didi ini.
"Saat tim ganda campuran mau mengajak Apriyani main rangkap, saya senang sekali, kalau bisa semua pemain saya main rangkap," tuturnya menambahkan.
Eksperimen memasangkan Tontowi/Apriyani pada akhirnya memang memberi dampak positif buat ganda putri. Greysia/Apriyani berhasil merengkuh gelar juara Indonesia Masters 2020 usai mengalahkan wakil Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen.
Eng Hian tak menutup kemungkinan bakal meneruskan atau bahkan menambah jumlah atlet ganda putri untuk bermain rangkap di ganda campuran.
Selain wadah menempa diri, langkah ini bisa menjadi ajang melihat bakat dan potensi sesungguhnya seorang atlet.
ADVERTISEMENT
"Nanti di level tertentu, baru kita lihat condongnya (atlet) ke mana, kalau memang lebih ke ganda campuran, ya, silahkan saja, semua 'kan untuk Indonesia," pungkasnya.