Catatan Apik Atlet-atlet Sepeda Indonesia di Hari Pertama

M. Fadli Immamuddin raih perak di balap sepeda Asian Para Games 2018. (Foto: Sandy Firdaus/kumparan)

Tiga perak dan empat perunggu. Sekilas, tak ada yang spesial dari raihan ini. Namun, bagi para anggota tim para sepeda Indonesia, raihan tiga perak dan empat perunggu yang mereka torehkan memiliki arti.

Tim para sepeda Indonesia sudah mulai beraksi dalam ajang Asian Para Games 2018. Pada hari pertama perlombaan, tercatat ada delapan nomor yang dipertandingkan di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Senin (8/10/2018). Indonesia menurunkan semua atletnya dalam delapan nomor tersebut, dengan total 10 atlet yang turun.

Dari delapan nomor yang dipertandingkan, Indonesia sukses menyabet tujuh medali. Hanya di nomor Time Trial C1-2 saja, Indonesia gagal menyumbang medali, karena atlet mereka yang berlaga di nomor tersebut, Habib Shaleh, kalah saing dengan atlet dari China (Liang Guihua dan Li Zhangyu) serta Jepang (Kawamoto Shota).

Selain itu, dari raihan tujuh medali yang Indonesia raih di hari pertama penyelenggaraan cabang olahraga para sepeda Asian Para Games 2018, tak ada satupun medali emas yang berhasil digondol Indonesia. Rata-rata emas digondol oleh atlet dari China, Jepang, maupun Korea Selatan.

Namun, hal ini tidak membuat pelatih kepala tim para sepeda Indonesia, Puspita Mustika, berkecil hati. Menurutnya, hasil ini sudah hasil terbaik dari timnya, mengingat target awal mereka hanyalah medali perunggu. Menyelipnya raihan tiga perak, di tengah persaingan dengan negara-negara kuat, adalah hasil yang luar biasa.

"Hari ini kita mendapatkan tiga perak dan empat perunggu. Alhamdulillah hasil ini luar biasa, di luar ekspektasi kami. Target kami sebenarnya perunggu aja, karena kami melihat China dan Korea sangat kuat. Berjuang mengalahkan Malaysia pun yang di ASEAN Para Games 2017 lalu mereka menang dari kami, Fadli pun sukses mengalahkan mereka," ujar Mustika saat ditemui para pewarta.

"(Muhammad) Fadli, Saori (Sufyan), sama Ipul (Saipul Anwar) yang dapat medali perak. Fadli C4, Saori C5, Ipul C3. Lalu untuk kasus Ipul, pesertanya tiga, dalam aturan ini tidak boleh ada perunggu. Karena masalah aturan ini jadi hanya emas dan perak saja di nomor Ipul, enggak ada perunggu," tambahnya.

Dengan hasil apik yang sudah diraih ini, maka untuk nomor road race yang akan dipertandingkan esok, Puspita optimistis. Dia masih melihat nyala semangat dalam diri anak-anak mereka. Bahkan, dalam ajang tadi, dia merasa bahwa anak-anaknya masih bisa melakukan hal yang terbaik. Kredit khusus pun dia berikan untuk Fadli di laga esok.

"Besok Insya Allah mungkin ada yg terbaik karena saya yakin Fadli dan anak2 itu merasa mampu, ya. Tadi mereka masih belum yakin klo mereka itu pas latihan cukup, tapi hari ini mereka menunjukkan kalau mereka lebih dari atlet yang lain, dan saya yakin Fadli nguasain sirkuit ini (Sirkuit Sentul). Fadli lahir di sini, dia orang sini. Dia lebih tahu seluk beluk sirkuit ini," tutur Puspita.

M. Fadli dan istri bersama dokter Kiki Novito. (Foto: Dok. INAPGOC)

"Kepercayaan diri mereka sangat tinggi, karena kita melakukan pelatnas selama 10 bulan di Solo, dan semua nama yang lama hanya, sorry, Dewi dan Fadli. Yang lainnya itu baru, pindahan dari cabor yang lain. Atletik, renang, saya pindahkan ke para sepeda," katanya menambahkan.

Untuk besok sendiri, akan ada beberapa nomor para sepeda yang dipertandingkan. Tapi, seperti halnya hari ini yang khusus untuk nomor time trial, besok semua nomor yang akan dipertandingkan adalah nomor road race, dengan pembagian seperti berikut: Road race (H2-4) putri, road Race (H4-5) putra, road race C4 putra, road race C5 putra, dan road race B putri.

"Untuk Fadli sendiri dia turun di nomor road race C5, besok semua road race. Hari ini ITT, Individual Time Trial, besok diadunya beda dengan hari ini. Kalau hari ini satu-satu dan pakai waktu, kalau besok start bersamaan. Siapa yang paling depan, dia yang menang," pungkasnya.