Cerita Kembar asal Papua Ikut Audisi PB Djarum: Sulit Latihan di Tanah Asal

21 Oktober 2022 9:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arena GOR Djarum Jati, Kudus, tempat Audisi Umum PB Djarum 2022. Foto: Dok. PB Djarum
zoom-in-whitePerbesar
Arena GOR Djarum Jati, Kudus, tempat Audisi Umum PB Djarum 2022. Foto: Dok. PB Djarum
ADVERTISEMENT
Pak Alias duduk di pinggir lapangan, tak berhenti memberikan semangat kala kedua anaknya, Abal dan Araf, tampil di lapangan. Keluarga asal Mimika, Papua, tersebut tengah bersaing dengan ribuan peserta lain di Audisi Umum PB Djarum 2022.
ADVERTISEMENT
Keluarga Alias telah tiba di Kudus sejak 13 Oktober lalu, enam hari sebelum audisi dimulai. Dua anak kembarnya tak ingin lagi pulang setelah menginjakkan kakinya di 'Kota Kretek'.
"Mereka sampai tiap hari [merengek], 'Aduh, bapak, saya mau tinggal, aduh saya tinggal di sini, ya, bapak. Bapak pulang saja, kerja, saya tinggal di sini, ya,'" cerita Pak Alias kepada kumparan.
Abal Alias dan Araf Alias, peserta Audisi Umum PB Djarum 2022 asal Mimika, Papua, di GOR Djarum Jati, Kudus, Kamis (20/10/2022). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Si kembar pun membenarkan hal tersebut. Abal, yang lahir 10-12 menit lebih lama dari Araf, mengaku bahwa dirinya ingin meningkatkan performanya di Kudus.
"Mau jago, supaya jago. Tidak gampang capek [di Papua]," kata Abal.
"Lebih mudah, kalau di sini gerak terus," sambung Pak Alias.
Lebih lanjut, Pak Alias mengungkapkan porsi latihan yang diterima anak-anaknya di Papua kurang mencukupi. Menurutnya, anak-anak dari Papua bisa kalah dengan anak-anak di 'Tanah Jawa'.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang menjadi sorotannya adalah minimnya jumlah pelatih. Di Papua, seorang pelatih bisa mengurus sampai 30 pemain ditambah lagi kurangnya intensitas latihan.
"Kalau untuk latihan anak-anak di sana memang sangat sulit untuk bersaing dengan anak-anak dari daerah Jawa. Terus mereka, kan, intensitas latihannya kurang [kalau di Papua] dibanding di sini. Biasa dalam satu minggu, tiga kali latihan saja, terus dalam satu kali pertemuan 2-3 jam," tutur Pak Alias.
Arena GOR Djarum Jati, Kudus, tempat Audisi Umum PB Djarum 2022. Foto: Dok. PB Djarum
"Pelatih juga itu [di Papua] satu pelatih menangani 20-30 orang. Kalau di sini, misalnya di PB Champion, yang ada di Kudus ini, mereka misalnya satu pelatih pegang kurang lebih 10 anak, jadi ada 3-4 pelatih."
"Jadi, mereka juga punya sparring latihan cukup bagus cukup banyak, terus cukup berat, terutama untuk kelas-kelas anak saya. terus di sini, kan, latihannya sangat maksimal, mulai dari segi fisik, teknis," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Abal dan Araf adalah dua dari 1.060 peserta yang lolos ke tahap screening kedua Audisi Umum PB Djarum 2022 pada Kamis (20/10). Apabila lolos, keduanya akan bertarung di tahap turnamen.
Pak Alias begitu gigih untuk memperjuangkan mimpi kedua anaknya. Ia bersedia memasukkan Abal dan Araf ke salah satu klub bulu tangkis di Kudus jika si kembar tak lolos Audisi Umum PB Djarum 2022.
"Makanya mereka setelah ini, lulus atau enggaknya, tapi mudah-mudahan lulus, tapi kalau enggak lulus pun saya cari jalan supaya mereka masih bisa tinggal di sini untuk berlatih," kata Pak Alias.