Cerita Ratu Tenis Meja RI Dapat Bonus TV 14 Inch Usai Juara SEA Games

6 Januari 2024 18:37 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Legenda Tenis Meja Indonesia, Rossy Pratiwi Dipoyanti, dalam konferensi pers Menjaga Merah Putih di Kantor NOC Indonesia, Jakarta, Jumat (5/1). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Legenda Tenis Meja Indonesia, Rossy Pratiwi Dipoyanti, dalam konferensi pers Menjaga Merah Putih di Kantor NOC Indonesia, Jakarta, Jumat (5/1). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rossy Pratiwi Dipoyanti adalah legenda tenis meja Indonesia yang dijuluki Ratu Tenis Meja. Namun demikian, dari kecemerlangan prestasinya, ia tak mendapatkan bonus uang yang besar seperti atlet masa kini, bahkan pernah mendapatkan bonus berupa televisi (TV).
ADVERTISEMENT
Rossy telah membela Indonesia di SEA Games sejak 1987 hingga 2001. Selama kariernya di kancah Asia Tenggara, wanita kelahiran Bandung itu mengoleksi 13 medali emas, 8 medali perak, dan 8 medali perunggu.
Puncak kariernya tersaji pada SEA Games 1993 yang digelar di Singapura. Kontingen tenis meja Indonesia menyapu bersih 7 medali emas, sementara Rossy mengantongi empat di antaranya dari semua nomor yang diikuti, itulah mengapa ia dijuluki Ratu Tenis Meja Asia Tenggara.
Performa gilang-gemilang Rossy tentu diganjar dengan bonus. Ia mendapatkan bonus sebuah TV 14 inch, sementara Kementerian Pemuda dan Olahraga memberi hadiah yang sama, namun dua kali lebih besar.
"Bonus? Dulu yang sapu bersih bonusnya TV 14 inch. Kalau dari Kemenpora waktu itu TV 28 inci," kata Rossy di Kantor KOI, Jakarta, pada Jumat (5/1).
Legenda Tenis Meja Indonesia, Rossy Pratiwi Dipoyanti (kanan), memberikan obor Olimpiade 1996 kepada Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari (kiri), di Kantor NOC Indonesia, Jakarta, Jumat (5/1). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Rossy mengungkapkan, atlet-atlet Indonesia kala itu tidak pernah mendapatkan bonus uang tunai. Sebagai perbandingan, pemerintah saat ini menyediakan bonus uang tunai untuk atlet peraih medali SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
ADVERTISEMENT
Untuk SEA Games 2023, pemerintah menggelontorkan uang sebesar Rp 289 miliar. Tim 'Merah Putih' mengoleksi total 276 medali: 87 emas, 80 perak dan 109 perunggu, selama di Kamboja.
Dari total bonus tersebut, rinciannya sebagai berikut. Atlet individu yang meraih emas mendapatkan Rp 525 juta, perak Rp 315 juta, perunggu Rp 157,5 juta. Kemudian untuk atlet nomor ganda yang membawa pulang emas mendapatkan Rp 420 juta, perak 252 juta, perunggu Rp 126 juta.
Selanjutnya untuk nomor beregu yang menerima emas mendapatkan Rp 367,5 juta, perak Rp 220,5 juta, Perunggu Rp 110,25 juta. Dengan bonus yang memaharaja tersebut, Rossy berharap atlet-atlet Indonesia kini bisa serius mengejar prestasi sebagai atlet, ia tak pernah mengeluh meski tak pernah menerima bonus uang tunai pada saat itu.
ADVERTISEMENT
"Tapi ya itu kebanggaan luar biasa buat kami, karena kami murni untuk Merah Putih," kata Rossy.
"Makanya sayang gitu, ya, atlet-atlet sekarang enggak benar-benar terjun cari prestasi karena, kan, sekarang untuk sekolah dari olahraga ini, kuliah, kerja, bonus [sudah terjamin]," sambungnya.
Selain bonus uang tunai, atlet-atlet Indonesia saat ini juga tak sedikit yang diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Rossy sendiri saat ini juga bekerja sebagai ASN di Dispora Kota Bogor.
Akan tetapi, Rossy menegaskan, jabatan itu diterimanya bukan sebagai bonus prestasi di SEA Games. Ia mendapatkan jabatan tersebut setelah Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2004.
"Kalau dulu kan saya ASN sendiri bukan dari... memang dari tenis meja, tapi diangkatnya ASN bukan gara-gara saya juara SEA Games," terang Rossy.
ADVERTISEMENT
"Jadi waktu itu saya PON, waktu di Sumsel, tenis meja kan main di Banyuasin, waktu itu bupatinya kan Pak Alex Noerdin, nah Pak Alex Noerdin yang angkat saya jadi PNS," tutupnya.