Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Anthony Ginting mengamankan satu slot di babak kedua China Terbuka 2019. Kemenangan 21-14, 19-21, 21-13 atas Kenta Nishimoto pada Rabu (18/9/2019) membukakan pintu duel babak 16 besar untuk Anthony.
ADVERTISEMENT
Keunggulan 5-0 adalah cara yang digunakan Nishimoto untuk mengawali gim pertama. Eror menjadi lawan yang belum-belum sudah mengacaukan permainan Anthony.
Salah satu kasusnya muncul ketika Nishimoto mengamankan keunggulan 4-0. Anthony kalah dalam adu reli sengit. Pengembalian Anthony tidak sempurna sehingga shuttlecock gagal menanjak ke bidang permainan lawan.
Usai merengkuh poin perdananya pada kedudukan 1-5, Anthony mulai menemukan ritme permainan. Kejelian menempatkan shuttlecock pada area sulit memuluskan langkah Anthony untuk mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan jadi 5-5.
Meski demikian, Anthony belum bisa melepaskan diri dari eror sepenuhnya. Ketika dapat kesempatan untuk menambah keunggulan pada kedudukan 6-5, Anthony justru gagal mengangkat shuttlecock ke bidang permainan lawan.
Fragmen serupa masih terjadi setelahnya. Tidak heran jika Anthony sulit memperlebar keunggulan. Yang ada, Nishimoto berulang kali mampu menyamakan kedudukan. Bahkan tunggal putra Jepang itu menutup interval dengan keunggulan 11-9.
ADVERTISEMENT
Situasi serupa muncul lagi usai interval. Anthony sanggup merapatkan jarak jadi 10-11. Namun, dalam adu drive setelahnya, Anthony kembali membuat eror. Akibatnya tentu saja angka melayang ke kantong Nishimoto.
Kabar baiknya, Anthony jeli memanfaatkan momentum. Usai kedudukan imbang 13-13, Anthony menggebrak dengan menyegel lima poin beruntun.
Kalau mesti memilih manuver paling berkelas hingga kurun ini, itu adalah cara Anthony mengamankan keunggulan 16-13. Anthony sempat terjatuh ketika menahan serangan Nishimoto.
Namun dalam keadaan terduduk ia masih bisa meredam serangan Nishimoto. Malah Nishimoto yang kehilangan kendali. Saat mengembalikan pukulan Anthony, Nishimoto justru tidak sengaja membuang shuttlecock terpental ke luar.
Meski Nishimoto masih bisa mengamankan satu poin lagi, Anthony melesat. Akhirnya, kemenangan 21-14 menjadi penutup gim pertama.
ADVERTISEMENT
Anthony mengawali gim kedua dengan cara yang mirip di gim pertama. Anthony tertinggal 0-4. Harapan untuk melihat kebangkitan Anthony tentunya muncul ketika ia menggeser kedudukan jadi 1-4.
Ternyata itu tidak menjadi harapan muluk-muluk. Anthony memperkecil ketertinggalan menjadi 3-4.
Anthony bukannya tidak bisa melepaskan pukulan-pukulan yang mematikan lawan. Masalahnya, penampilan Anthony inkonsisten.
Ia bisa tampil brilian ketika mengamankan keunggulan 8-6, tapi mati langkah di dua duel berikutnya. Imbasnya, Nishimoto bisa menyamakan kedudukan jadi 8-8 sampai unggul 11-10.
Situasi tersebut masih berlanjut. Nishimoto bahkan mulai memegang kendali laga setelah kedudukan 14-14. Dari situ, Nishimoto bisa memimpin hingga 17-15.
Dan benar saja, laga mesti berlanjut ke gim ketiga karena Anthony kalah 19-21 di gim kedua. Poin kemenangan di gim kedua itu didapat Nishimoto karena Anthony gagal mengangkat shuttlecock.
ADVERTISEMENT
Tidak ada istilah berlama-lama di gim ketiga. Anthony tancap gas dengan menyegel keunggulan 9-4. Permainan agresif dan rapi Anthony melahirkan pertanyaan: Kenapa tidak main seperti ini dari awal, sih?
Dominasi Anthony bahkan bertahan usai interval. Usai mengamankan keunggulan 11-4, Anthony kian melesat. Dengan sigap ia memutus bangunan serangan Nishimoto. Intinya, permainan Anthony jadi lebih ringkas, tetapi efektif.
Permainan seperti ini tidak hanya bisa mematikan permainan lawan, tetapi juga meminimalisir kesalahan individu. Hasilnya tidak mengecewakan. Meski Nishimoto bisa menambah poin, Anthony tetap menjaga jarak dan menutup gim ketiga dengan kemenangan 21-13.
Hasil mayor juga direngkuh oleh empat wakil Indonesia lainnya di hari kedua China Terbuka 2019. Greysia Polii/Apriyani Rahayu memastikan langkah mereka berlanjut ke babak kedua usai menundukkan duo Inggris, Chloe Birch/Lauren Smith, 21-18 dan 21-15.
ADVERTISEMENT
Tontowi Ahmad/Winny Oktavina juga menorehkan pencapaian serupa. Kemenangan 21-13, 16-21, 26-24 atas Rodion Alimov/Alina Davletova memastikan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas tidak menjadi satu-satunya pasangan ganda campuran Indonesia di babak kedua.
Dua pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf Santoso, memperpanjang daftar kontingen Indonesia di babak 16 besar. Bila Ahsan/Hendra menang 21-15 dan 21-15 atas Attri Manu/Reddy B. Sumeeth, Wahyu/Ade menang 22-20 dan 21-19 atas Marcus Ellis/Chris Landgridge.