Christian Hadinata: Penerus Liliyana Natsir Harus Atlet yang Cuek

31 Januari 2019 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Christian Hadinata, sosok legendaris di bulu tangkis Indonesia. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Christian Hadinata, sosok legendaris di bulu tangkis Indonesia. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ganda campuran bulu tangkis Indonesia tengah menjadi sektor yang paling banyak mendapat sorotan usai ditinggal pensiun Liliyana Natsir atau Butet. Bagaimana tidak, siapa yang menggantikan sang peraih emas Olimpiade itu?
ADVERTISEMENT
Selama ini, Butet yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad (Owi) selalu menjadi andalan 'Merah-Putih' di berbagai turnamen. Meski terlampau senior, mereka buktinya masih bisa berada di Top 4 saat Butet pensiun di Indonesia Masters 2019.
Di puncak kariernya, Owi/Butet sukses mempersembahkan emas di Olimpiade 2016. Tahun berikutnya, mereka bahkan masih menyumbang gelar juara dunia bagi Indonesia. Maka, pengganti Butet dipastikan harus mengisi lubang besar yang ditinggalkan pemain asal Manado itu.
Kali ini, legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, ikut berkomentar soal suksesor Butet. Menurut sosok yang akrab disapa Koh Chris itu, pengganti Butet sebagai pasangan Owi yang baru harus punya karakteristik cuek dan kuat.
"Karena akan berpikiran, waduh, saya berpasangan dengan juara dunia dan peraih medali emas Olimpiade. Jadi tekanan sendiri buat dia. Kalau sampai kalah atau gagal orang akan menilai yang jelek pasti dia," kata Koh Chris saat ditemui di acara Djarum Superliga Badminton, Kamis (31/1/2019).
ADVERTISEMENT
"Jadi yang harus dilakukan nomor satu adalah cari atlet putri yang bandel dan cuek untuk pasangan Owi. Sekarang 'kan intinya cari pasangan Owi karena Butet sudah mundur," imbuh ganda putra Indonesia pertama yang menjuarai All England ini.
Penampilan Liliyana Natsir di perempat final Fuzhou China Terbuka 2018 Super 750. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Liliyana Natsir di perempat final Fuzhou China Terbuka 2018 Super 750. (Foto: Dok. PBSI)
PBSI sendiri telah menemukan pasangan baru bagi Owi. Adalah Winny Oktavina Kandow, pemain muda kelahiran 14 Oktober 1998. Namun, bagi Koh Chris duet Owi/Winny pun masih harus dicoba di turnamen resmi untuk melihat mental Winny.
"Harus diuji dulu, memang bandel dan cuekkah (Winny)? Itu harus jadi modal dulu, cari atlet putri yang tak melihat bahwa Owi itu juara dunia dan juara All England, harus ada yang seperti itu. Tapi kalau terbebani, mendampingi juara yang hebat, nanti kacau," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski tidak memungkiri akan sulit menemukan sosok Liliyana Natsir yang baru, Koh Chris berharap setidaknya ada atlet putri lain yang punya karakteristik mendekati Butet. "Contohnya harus bisa jadi playmaker, dan harus seperti Butet yang punya keberanian," tambah Koh Chris.
Maka, kualitas setiap atlet menjadi hal yang krusial jika ingin regenerasi ganda campuran saat ini berlangsung cepat. Sayangnya, lanjut Koh Chris, regenerasi lambat karena sumber daya manusianya tidak merata.
"Sebetulnya, sih, regenerasi jalan terus. Masalahnya adalah kualitas SDM yang berbeda. Toh, mereka pelatih sama, program sama, berlatih bersama. Tapi, kok, kenapa hasilnya beda? Karena SDM-nya berbeda. Yang baik adalah pelatih bagus ditunjang dengan SDM yang hebat, sudah pasti hasilnya hebat," kata Koh Chris mengakhiri.
ADVERTISEMENT
Owi/Winny sendiri akan diuji pada enam turnamen, dimulai Barcelona Spanyol Masters 2019 pada 19-24 Februari, lanjut ke Jerman Terbuka, All England, India Terbuka, Malaysia Terbuka, dan Singapura Terbuka. Tanpa target prestasi, mereka hanya diberi tugas untuk mengumpulkan poin demi debut peringkat yang mumpuni.