CLS Knights Hantam Satria Muda 80-60

19 April 2017 23:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ashton Smith dihadang dua pemain SM. (Foto: Indonesian Basketball League)
zoom-in-whitePerbesar
Ashton Smith dihadang dua pemain SM. (Foto: Indonesian Basketball League)
GOR Kertajaya di Surabaya menjadi saksi keperkasaan CLS Knights dalam laga perdana semifinal Indonesian Basketball League (IBL) 2017. Bermain di hadapan publik sendiri hari Rabu (19/4), mereka berhasil mengandaskan Satria Muda dengan skor 80-60.
ADVERTISEMENT
Sedari awal, CLS sudah menegaskan dominasi mereka. Sejak kuarter pertama hingga ketiga, mereka selalu mengungguli perolehan poin lawannya. Baru pada kuarter terakhir, ketika mereka sudah unggul 69-46, perolehan poin tim asuhan Wahyu Widayat Jati itu kalah dari Satria Muda.
Meski punya tiga pemain yang sama-sama mengumpulkan 15 poin, Mario Wuysang, Willard Crew Jr., dan Ashton Smith, Crew-lah yang menjadi penampil terbaik dari tiga nama itu. Pasalnya, power forward berusia 29 tahun itu juga mencatatkan 21 rebound dan membuatnya meraih double-double.
Dari kubu Satria Muda, barangkali hanya center Carlos Smith-lah yang tampil optimal. 15 poin plus 10 rebound membuatnya meraih double-double sekaligus meninggalkan rekan-rekannya yang mati kutu. Bahkan, Tyreek Jewell yang kerap jadi pendulang poin terbanyak pun harus puas dengan perolehan enam poinnya pada laga kali ini.
ADVERTISEMENT
Wahyu mengatakan bahwa timnya sudah belajar dari dua kekalahan dari SM di babak reguler dan sudah paham betul bagaimana cara bermain lawannya tersebut. "Mereka mungkin kaget kami bermain lebih physical dibanding pertandingan sebelumnya," beber Cacing, sapaan karib Wahyu.
"Inilah CLS, bermain running game dan banyak melakukan pergerakan tanpa bola untuk menciptakan ruang tembak," sambung pria yang dulu merupakan andalan SM saat masih aktif bermain itu.
Selain itu, Wahyu juga menyebut bahwa kehadiran Ashton Smith dan Willard Crew Jr. yang belum ada di babak reguler membuat kekutan legiun asingnya setara dengan SM.
Sementara itu, pelatih SM, Youbel Sondakh, mengakui betul keunggulan CLS pada laga kali ini. "Kami kalah dalam segala sisi, baik field goals maupun rebound. Hari ini, kami bermasalah dengan sistem bermain kami," tutur Youbel.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sang pelatih, kapten SM Arki Dikania Wisnu pun melontarkan pernyataan senada. "Pemain asing mereka juga lebih berpengalaman," ujar Arki.
Pada laga kedua yang bakal dihelat di Britama Arena Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (22/4) nanti, SM tak punya pilihan lain selain menang. Apabila mereka mampu menyamakan kedudukan, laga hidup-mati juga bakal dilakoni kedua tim di markas SM tersebut, keesokan harinya (23/4).