Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ada beberapa duo ikonik dalam sejarah NBA. Mulai dari Michael Jordan dan Scottie Pippen, John Stockton dan Karl Malone, hingga LeBron James dan Dwyane Wade. Namun, salah satu yang paling ikonik adalah Kobe Bryant dan Shaquille O’Neal .
ADVERTISEMENT
Bryant dan O’Neal tiba di Los Angeles Lakers pada tahun yang sama, yaitu 1996. Kala itu, Bryant datang sebagai rookie penuh harapan, sementara O’Neal masuk setelah menyelesaikan kontraknya bersama Orlando Magic.
Sebelum Bryant dan O’Neal tiba, Lakers bisa dibilang tengah berada di dalam krisis. Lakers terakhir kali menjadi juara pada 1988. Setelah itu—utamanya setelah Magic Johnson ketahuan mengidap HIV pada 1991—prestasi Lakers jauh menurun.
Keadaan itu berubah akibat kedatangan Bryant dan O’Neal. Memang, dampak yang keduanya berikan tak instan. Namun, setelah keduanya nyetel, Lakers tak terhentikan. Buktinya, Bryant dan O’Neal sanggup membawa Lakers meraih tiga trofi NBA berturut-turut, dari 2000 sampai 2002.
Akibat kerja sama itu, bukanlah hal yang mengejutkan apabila Bryant dan O’Neal berkawan baik. Dari situ juga, O’Neal begitu terpukul ketika mendengar kabar bahwa Bryant telah meninggalkannya untuk selamanya.
ADVERTISEMENT
Bryant meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter yang terjadi di California, Amerika Serikat, Senin (27/1/2020) dini hari WIB. Putri Bryant, Gianna (Gigi), juga tewas akibat kecelakaan tersebut.
O’Neal, via media sosial pribadinya, menyatakan belasungkawanya atas kepergian Bryant dan Gigi.
“Aku kehilangan kata-kata untuk mengekspresikan perasaan atas tragedi ini. Gigi keponakanku dan Bryant saudaraku, aku mencintaimu dan akan merindukanmu. Belasungkawa yang terdalam kuberikan kepada keluarga Bryant dan keluargan penumpang lainnya. Aku merasa terganggu,” tulis O’Neal.
Hubungan Bryant dan O’Neal sebenarnya bukan tanpa gejolak. Kepribadian masing-masing legenda itu memang cukup keras, dan keduanya kerap berseteru, baik di dalam maupun di luar lapangan. Perseteruan itu bahkan membuat O’Neal hengkang ke Miami Heat pada 2004.
ADVERTISEMENT
Namun, perseteruan itulah yang membuat hubungan mereka semakin erat. O’Neal mengakui bahwa hubungannya membaik dengan Bryant ketika mereka berdua menjadi MVP bersama NBA All-Star Game 2009.
“Kamu (Bryant) bilang kepadaku untuk membawa pulang trofi itu. Aku pulang dan memberikan itu kepada Shareef (anak O’Neal). Setelah itu, aku sadar aku telah melakukan hal yang bodoh. Ketika terlibat perseteruan, aku memang suka memperpanjang itu. Kamu tahulah, aku 'kan jagonya bikin strategi pemasaran,” kata O’Neal kepada Bryant dalam acara di TNT pada 2018 silam.
“Namun, aku benar-benar kurang ajar kepada orang ini (menunjuk Bryant). Oleh karena itu, aku benar-benar minta maaf kepadamu. Terima kasih telah memberikan trofi itu karena Shareef menyukai itu. Dia mencintaimu dan aku mencintaimu karena itu,” lanjut O’Neal.
ADVERTISEMENT
Ya, begitulah Bryant. Di lapangan boleh jadi ia menyebalkan. Namun, Bryant adalah sosok yang begitu baik dan menyenangkan ketika sudah berada di luar lapangan. O’Neal pun mengakui itu lewat unggahannya yang lain.
“Kobe Bryant lebih dari sekadar atlet. Ia adalah seorang family man. Itulah kesamaan kami. Aku akan memeluk anak-anaknya seperti mereka anak-anakku, dan ia akan menyambut anak-anakku seperti mereka adalah anaknya,” pungkas O’Neal.