Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dari Stik Hingga Bola, Kenalan Yuk dengan Hoki Lapangan
18 April 2018 19:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Di benak sebagian orang, olahraga hoki identik dengan Kanada, Amerika Serikat, atau Rusia dan selalu dimainkan di atas lapangan es. Padahal, untuk memainkan olahraga ini sebenarnya lapangan berlapis es tidak melulu dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Selain ice hockey, ada pula field hockey atau hoki lapangan yang bisa dimainkan di lapangan sintetis turf. Jadi, tak ada alasan bagi negara-negara tropis untuk tidak mengenal hoki.
Apalagi, di Asian Games ke-18 pada 18 Agustus hingga 2 September 2018, Tim Nasional (Timnas) Hoki Lapangan Putra dan Putri Indonesia untuk pertama kalinya bertanding berkat status tuan rumah. Meski begitu, hoki sebenarnya telah masuk ke Tanah Air jauh sebelum Indonesia pertama menggelar Asian Games di Jakarta pada 1962.
Lalu, bagaimana aturan bermain hoki? Ada yang menyebut, hoki terlihat seperti sepak bola. Ya, mata orang awam yang sekilas melihat pertandingan hoki memang dengan mudah menyebut kedua olahraga ini mirip karena jumlah pemain yang sama. Hoki dimainkan dengan 11 pemain di masing-masing tim. Bedanya, pemain hoki menggunakan stik (tongkat hoki) untuk menggerakkan bola.
ADVERTISEMENT
Soal ukuran, bola hoki boleh dibilang mirip bola golf dengan ukuran seperti bola tenis. Ketika bermain, bola hoki nantinya ditahan, dioper, dipukul, digiring, maupun direbut menggunakan stik berbentuk 'J' dengan bahan komposit karbon.
Tempat bertanding sendiri tak jauh beda seperti olahraga lain yang dimainkan di lapangan. Dikutip dari laman resmi Federasi Hoki Internasional (FIH), lapangan hoki memiliki panjang 91,4 m dan lebar 55 m. Untuk standar ukuran gawang adalah tinggi 2,14 m dan lebar 3,66 m.
Setelah mengenal alat dan lapangan, lalu bagaimana cara bermain hoki?
Kali ini giliran pelatih Timnas putra, Ahriandi Gusmana, dan pelatih Timnas putri, Yanuar Pribadi, yang akan menjawab. Menurut Ahriandi, cara bermain hoki memang mirip sepak bola, termasuk adanya empat posisi yakni goal keeper, defender, midlefield, dan attacker. Yang membedakan, lanjutnya, di hoki tidak ada offside dan pergantian pemain bebas jumlah dan waktunya.
ADVERTISEMENT
"Hoki itu dua babak, masing-masing dua kuarter dan setiap kuarternya waktu normalnya 15 menit. Bisa lebih dari satu jam totalnya. Kalau di hoki untuk mencetak gol tidak bisa di semua tempat. Namanya circle, kawasan untuk mencetak gol. Di luar kawasan circle ada broken line, garis batas untuk penalti corner," tuturnya.
Sementara, Yanuar berbicara soal potensi tumbuhnya olahraga stik ini di Indonesia. Hal terpenting, ujar Yanuar, adalah kemampuan dasar mengoper dan menerima bola. Jika diasah di daerah, maka ia pun yakin Indonesia bisa diperhitungkan dalam 10 tahun ke depan.
"Cara main hoki gampang, apalagi kalau punya dasar sepak bola, sama-sama 11 orang di lapangan. Permainannya mirip, tambahannya di hoki perlu membiasakan diri dengan stik. Sebetulnya untuk hoki bisa dibilang olahraga Asia. Sepak bola 'kan sulit menembus 20 besar, untuk hoki Asia banyak masuk 20 besar," ucap Yanuar.
ADVERTISEMENT
Bagaimana? Mudah, bukan? Di Asian Games 2018, hoki sendiri akan dipertandingkan di Lapangan Hockey Gelora Bung Karno, Senayan. Usai renovasi jelang Asian Games, lapangan kini dilengkapi dengan tribune, ruang kantor, ruang ganti, toilet, serta lampu 32.000 watt untuk menambah keseruan aksi para pemain hoki se-Asia di lapangan.