Dengan Mematikan Iniesta, Bilbao pun Taklukkan Barca

6 Januari 2017 12:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Andres Iniesta dikunci habis-habisan. (Foto: Juan Manuel Serrano Arce/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Andres Iniesta dikunci habis-habisan. (Foto: Juan Manuel Serrano Arce/Getty Images)
Barcelona gagal mendapatkan kemenangan di pertemuan pertama babak 16 besar Copa del Rey. Bermain di Stadion San Mames menghadapi tuan rumah, Athletic Bilbao, Blaugrana harus menyerah dengan skor tipis 1-2.
ADVERTISEMENT
Meski Copa del Rey hanya kompetisi level kedua di Spanyol, kedua klub justru memainkan deretan pemain regulernya. Bilbao, yang bermain di hadapan pendukungnya, sempat mengungguli lawannya 2-0 sebelum memasuki menit ke-30 lewat dua gol dari Aritz Aduriz (25’) dan Inaki Williams (28’).
Barcelona, yang tidak ingin tugasnya di pertemuan kedua berat, baru dapat mencetak gol balasan pada menit ke-52 melalui tendangan bebas Lionel Messi. Upaya Barcelona untuk menyamakan kedudukan harus pupus, padahal Bilbao bermain dengan sembilan orang setelah dua orang —Raul Garcia dan Ander Iturraspe— menerima kartu merah.
Kemenangan pada pertandingan ini memang tidak diraih Athletic Bilbao dengan mudah. Ada beberapa taktik yang menjadi kunci kemenangan anak asuh Ernesto Valverde. Salah satu taktik kunci Valverde pada pertandingan ini adalah menutup pergerakan Andres Iniesta.
ADVERTISEMENT
Ditutupnya Iniesta bukan tanpa alasan, selain karena dia menjadi penghubung lini belakang dan lini depan, Iniesta juga merupakan pembagi bola tim ini. Dengan menutup pergerakan Iniesta, Bilbao otomatis mengurangi intensitas serangan Barcelona.
Poros ganda Bilbao, Iturraspe dan Mikel San Jose, menjadi duet yang bertugas untuk menutup pergerakan Iniesta. Ketika Iturraspe melakukan pressing kepada Iniesta, San Jose bertugas untuk menutup ruang umpan pemain 32 tahun tersebut.
Tidak heran, dengan upaya ini, presentase umpan Barcelona menurun dari 84,2% di daerah permainan sendiri menjadi 79,9% di daerah permainan lawan. Gol pertama yang dicetak oleh Bilbao menjadi hasil dari ditutupnya ruang gerak untuk Iniesta.
Gol tersebut bermula dari pergerakan Iturraspe yang memotong umpan Iniesta dan memberikannya kepada San Jose, yang pada akhirnya dituntaskan oleh kerja sama satu dua antara Aduriz dan Raul Garcia.
ADVERTISEMENT
Diisolirnya pergerakan Iniesta membuat Barcelona mau tidak mau mengubah alur pendistribusian bola. Beberapa pemain, seperti Neymar dan Ivan Rakitic, sedikit difungsikan untuk berada di tengah demi membuat tugas poros ganda Bilbao lebih berat.
Tugas Neymar untuk mengisi ruang di tengah lapangan membuat beban Jordi Alba bertambah. Dia bukan hanya dituntut untuk mematikan Raul Garcia saja, tapi juga untuk membantu serangan dari sisi kiri Barcelona.
Pada babak kedua, Barcelona menambah intensitas serangannya. Dua bek sayap yang mereka mainkan pada pertandingan ini, Jordi Alba dan Sergi Roberto, ditugaskan untuk naik setinggi mungkin. Langkah ini dipilih karena pemain-pemain Bilbao melakukan penjagaan berdasarkan posisi bukan berdasarkan individu.
Akibat sering naiknya duo Alba dan Roberto, Valverde memilih untuk mengubah taktiknya. Taktik yang ia gunakan kali ini membuat garis pertahanan Bilbao tampak cukup tinggi mungkin. Langkah ini dilakukan demi mempersempit pergerakan dua pemain tersebut.
ADVERTISEMENT
Taktik yang diganti bukan hanya itu saja, Valverde juga menginstruksikan anak asuhnya untuk memperbanyak jumlah pemain ketika menyerang. Satu sisi, langkah ini tidak efektif karena membuat Barcelona akan lebih mudah dalam melakukan serangan balik.
Namun, melihat sisi lainnya, taktik ini justru lumayan berhasil membuat pemain Barcelona kesulitan untuk membendung serangan pemain-pemain Basque tersebut. Keuntungan lain Bilbao, mereka memiliki Inaki Williams yang memiliki kecepatan.
Williams menjadi momok utama Barcelona pada pertandingan ini. Dia tidak hanya menjadi pemain paling dengan posisi paling depan, tapi juga penahan Sergi Roberto agar tidak dapat masuk ke sepertiga terakhir daerah permainan Bilbao.
Selain strategi taktikal, pressing agresif juga menjadi kunci Bilbao pada pertandingan. Meski gol dan dua kartu merah yang diterima oleh Raul Garcia dan Iturraspe berasal dari pressing tersebut, namun upaya tersebut berhasil membuat pemain Barcelona lebih hati-hati dalam masuk ke daerah permainan Bilbao.
ADVERTISEMENT
Masuknya Andre Gomes dan Paco Alcacer untuk menggantikan peran Ivan Rakitic dan Samuel Umtiti pun tak tampak berpengaruh besar terhadap gaya bermain Barcelona. Jika Bilbao mampu menunjukkan permainan seperti ini pada pertemuan kedua, delapan besar pasti dapat mereka dapatkan.