Disanksi PBVSI, Rivan Nurmulki Tetap Bisa Main di Proliga & Livoli

23 November 2023 17:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet voli Indonesia, Rivan Nurmulki, usai mediasi bersama Menpora dan PP PBVSI di Kantor Kemenpora, Jakarta, pada Senin (11/9). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Atlet voli Indonesia, Rivan Nurmulki, usai mediasi bersama Menpora dan PP PBVSI di Kantor Kemenpora, Jakarta, pada Senin (11/9). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengurus Pusat (PP) PBVSI memberikan sanksi kepada Rivan Nurmulki menyusul pelanggaran yang dilakukannya beberapa waktu lalu. Meski dilarang bermain di event internasional, Rivan tetap bisa mentas di Proliga dan Livoli.
ADVERTISEMENT
Dalam sidang Komisi Disiplin (Komdis )PP PBVSI pada 17 Maret 2023, diputuskan Rivan tidak diizinkan selama satu tahun untuk mengikuti event internasional yang diselenggarakan di luar negeri maupun digelar di dalam negeri. Sanksi ini berlaku mulai 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024.
Namun, Rivan masih tetap bisa tampil dalam kegiatan kejuaraan maupun kompetisi di dalam negeri, seperti Proliga, Livoli, ataupun kejuaraan lain yang digelar di Indonesia. Menurut Ketua Komdis sekaligus Waketum PP PBVSI, Irjen Pol (P) Drs. Edy Sunarno, sanksi kepada Rivan bersangkutan dengan tampil di Piala Kapolri 2023.
Kala itu, Rivan memperkuat tim Kalimantan Timur (Kaltim). Padahal pada saat bersamaan, seharusnya Rivan tampil memperkuat Timnas Voli Indonesia di AVC Championships di Taiwan pada Juli 2023 dan Kejuaraan Asia di Iran pada Agustus lalu.
Pevoli putra Indonesia Nurmulki Rivan (kiri) melakukan smes ke arah pevoli putra Kamboja Veasna Voeurn (kanan) pada final voli SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, Senin (8/5/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
"Dasar sanksi yang kita berikan itu, yang bersangkutan bermain di Piala Kapolri. Itu melanggar aturan," kata Edy dalam keterangan resmi, Kamis (23/11).
ADVERTISEMENT
Alasannya saat itu, menurut keterangan Edy, Rivan Nurmulki tidak bisa memperkuat timnas karena sedang menunggu istrinya yang mau melahirkan. Akan tetapi, pada saat hampir bersamaan ternyata Rivan memperkuat Kaltim di Piala Kapolri.
"PP PBVSI memberikan sanksi kepada Rivan karena melanggar aturan," jelas Edy.
Sanksi yang diberikan kepada Rivan hanya untuk kompetisi level internasiona. Ia tetap boleh main di kompetisi nasional karena pertimbangan ia pernah memberikan prestasi bagi Indonesia.
"Rivan itu pernah berprestasi bagi Indonesia. Itu pertimbangannya," tuturnya.
Pevoli putra Indonesia Nurmulki Rivan (tengah) melakukan smes ke arah Timnas Voli putra Vietnam Vu Ngoc Hoang (kiri) dan Dinh Van Duy (kanan) saat pertandingan semi final voli SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, Minggu (7/5/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Edy berharap sanksi kepada Rivan Nurmulki itu bisa berdampak pada tidak terulanginya kasus ini dan juga tidak ditiru atlet-atlet lainnya. Ia pun menginginkan Rivan bisa bangkit lagi setelah sanksi ini.
"Rivan itu masih berusia 28 tahun saat ini. Diharapkan lima tahun lagi masih bisa menelorkan prestasi," kata Edy.
ADVERTISEMENT
Edy menegaskan, keputusan sanksi bagi Rivan sudah melalui beberapa pertimbangan. Dalam anggota komdis itu juga terdapat orang organisasi dan juga mantan pemain Timnas Indonesia, Zulfarshah.
"Waktu sidang komisi disiplin itu, Rivan kita hadirkan. Dan dia menerima," ujarnya.
Pevoli Indonesia, Rivan Nurmulki. Foto: Instagram/@rivannurmulki
Sebelumnya, Rivan Nurmulki membeberkan akar masalahnya dengan PBVSI diawali dengan harus absen karena menjalani sidang kode etik di kepolisian yang wajib dihadiri, pada saat pemanggilan ke Timnas Indonesia. Namun, ia membantah jika disebut menolak bela timnas.
''Mungkin kesalahannya aku main di Kapolri Cup, cuma kan sidang sudah selesai, aku pikir, memang kenapa kalau main? Ya mungkin salah. Ya sudah, aku ngomong apa adanya, saya terima sanksi yang ada,'' kata Rivan di kanal YouTube resmi pribadinya, Kamis (23/11).
ADVERTISEMENT
''Larangan bermain satu tahun liga [level] internasional, enggak boleh main keluar satu tahun. It's okay. Kalau saya pribadi buat ke depan, kalau bela timnas, siapa sih yang enggak mau? Kami sih penginnya mengharumkan nama Indonesia,'' lanjutnya.