Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Doa Fans untuk Butet: Semoga Bisnis Sukses dan Bahagia Selalu
27 Januari 2019 15:47 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:06 WIB
ADVERTISEMENT
Liliyana Natsir atau Butet berhak disebut sebagai legenda bulu tangkis Indonesia. Dalam kariernya, ia pernah menelurkan emas Olimpiade pada 2016. Selain itu, titel All England pada tahun 2012, 2013 dan 2014, serta empat gelar juara dunia pada tahun 2005, 2007, 2013 dan 2017 mengisi rapor emasnya.
ADVERTISEMENT
Kini, Butet resmi pensiun pada hari terakhir Indonesia Masters 2019, Minggu (27/1/2019). Dalam seremoni khusus bertajuk 'Liliyana Natsir Farewell Event', pemain berdarah Manado ini memberikan pidato terakhirnya.
Ribuan penonton yang memenuhi arena Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, menjadi saksi bagaimana Butet terbata-bata mengingat perjalanan kariernya, memberikan pesan kepada junior, hingga berterima kasih kepada para penggemar yang selalu meneriakkan namanya dan Tontowi Ahmad (Owi), tiap duo legendaris itu bermain.
Setelah acara perpisahan berdurasi 45 menit itu usai, Butet dibawa keluar venue untuk berfoto bersama puluhan penggemar terpilih di salah satu booth sponsor. Dari antrean mengular itu, kumparanSPORT berkesempatan menemui beberapa suporter setia Owi/Butet.
Salah satu suporter Butet yang hadir di Istora adalah Yoga Pratama. Pria asal Balikpapan ini rela jauh-jauh ke Ibu Kota untuk menyaksikan turnamen terakhir sang idola. "Sayang, ya, Butet pensiun, harapannya dia bisa main lagi, tapi itu (pensiun) mungkin keputusan terbaiknya," kata Yoga.
ADVERTISEMENT
"Yang lucu juga, ini 'kan penampilan terakhir Butet, tapi kalau ada kesalahan tetap dilimpahkan ke Owi, haha. Pokoknya semua momen Owi/Butet saya suka. Pesan saya, sih, jangan sampai Butet lupa dengan penggemarnya dan semoga bisa melatih generasi selanjutnya. Kalau penggemar pasti kangen ingin sering lihat Butet di lapangan," imbuhnya.
Agung Andana, teman Yoga yang juga asal Balikpapan, mengingat Olimpiade 2016 Rio de Janeiro Brasil sebagai momen paling membanggakan. Selain itu, Agung akan selalu mengingat momen di mana Owi/Butet mematahkan mitos keangkeran Istora bagi pasangan ganda campuran ini.
"Saat itu Owi/Butet baru pertama juara di Indonesia Open, di Istora Senayan, di rumahnya sendiri. Memecah keangkeran Istora. Melihat mereka juga romantis banget. Biasanya 'kan pasangan menikah, kalau mereka itu seperti soulmate, romantismenya oke," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ada juga Dony asal Bekasi yang sudah mengidolakan Butet sejak sang empunya nama mencetak hattrick gelar All England 2012, 2013, dan 2014. Setelah itu, Butet bersama Owi mengemas emas Olimpiade 2016. "Saya kira setelah Olimpiade puncak karier dia, ternyata masih bisa juara dunia 2017 dan bisa juara Indonesia Open 2018, luar biasa sekali," puji Dony.
"Tidak banyak pemain yang bisa seperti Cik Butet. Kehilangan, sih, pasti, tapi harusnya itu memotivasi junior-juniornya agar bisa naik level, paling tidak mendekati."
"Setelah pensiun, yang saya dengar Butet mau fokus jadi pebisnis, tapi tidak serta-merta meninggalkan bulu tangkis, pasti masih sering datang ke Pelatnas Cipayung untuk sekadar sparing sama juniornya. Itu penting. Tapi, apa pun keputusan Butet, mau bisnis atau sambi melatih, itu keputusan terbaik dia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, ada para anggota komunitas Badminton Huru-Hara. Risma asal Malang mengatakan cuti dua hari demi menonton Butet di turnamen terakhirnya. Setelah Butet pensiun, Risma berjanji akan terus mendukung Owi bersama partner barunya.
"Saya suka Butet sejak Piala Uber. Saya suka dia karena semangat tidak mau kalahnya, luar biasa. Sedih sekarang dia pensiun, tapi tidak apa, semoga segera lahir Liliyana Natsir yang baru untuk Indonesia," ucap Risma.
"Setelah Butet pensiun, saya masih akan ke Istora dukung Bang Owi. Ada 'Minions' juga, pokoknya semua pemain Indonesia pasti didukung. Semoga Cik Butet sukses selalu di mana pun, dan apa pun karier berikutnya. Semoga Tuhan selalu melindungi, memberkati, dan bahagia selamanya," harapnya.
ADVERTISEMENT
Devina, anggota Badminton Huru-Hara lain, juga mengidolakan sifat tak mau kalah dari Butet. Devina pun berharap agar karier Butet selanjutnya di bidang lain bisa meneruskan kesuksesan sang pemain dari dunia tepak bulu.
"Semoga bahagia di kehidupannya setelah ini. Bisa sukses di bisnis yang dijalani, punya banyak waktu untuk teman dan keluarga. Semoga selalu sehat dan bahagia terus di kehidupannya selepas ini."
"Semoga setelah ini juga Cik butet bisa tetap menjadi motivasi untuk adik-adiknya supaya bisa kejar prestasi seperti Cik Butet," ujar Devina mengakhiri.
Di Indonesia Masters 2019 sendiri, Butet setidaknya bisa puas mengakhiri kariernya dengan bertahan hingga final. Di partai pamungkas, Owi/Butet melawan ganda campuran terbaik dunia saat ini, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
ADVERTISEMENT
Adapun Butet sebelumnya telah mengutarakan fokusnya menjadi pebisnis usai pensiun sebagai atlet bulu tangkis. "Setelah berhenti, ada pekerjaan. Saya fokus bisnis dari 3 tahun lalu, ada massage dan properti. Ke depan, mau buka money changer. Selain sukses bulu tangkis, semoga bisa sukses berbisnis," kata Butet pada 22 Januari lalu.