Doa Orang Tua di Balik Medali Perak Ni Nengah Widiasih

24 Oktober 2023 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chef de Mission Angela Tanoesoedibjo (kanan), Menpora Dito Ariotedjo (kiri), dan Ni Nengah Widiasih (tengah), usai pertandingan powerlifting di Xiaoshan Gymnasium Centre, Hangzhou, China, pada Selasa (24/10). Foto: NPC Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Chef de Mission Angela Tanoesoedibjo (kanan), Menpora Dito Ariotedjo (kiri), dan Ni Nengah Widiasih (tengah), usai pertandingan powerlifting di Xiaoshan Gymnasium Centre, Hangzhou, China, pada Selasa (24/10). Foto: NPC Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim para powerlifting Indonesia sukses ‘pecah telur’ di Asian Para Games 2022 dengan perolehan medali perak. Pencapaian itu didapatkan oleh Ni Nengah Widiasih di nomor -45kg putri, Selasa (24/10).
ADVERTISEMENT
Angkatan terbaik Widiasih dalam perlombaan yang dihelat di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, China, tersebut adalah 98 kg. Catatan itu merupakan percobaan pertamanya.
Sementara itu, percobaan pertama dan kedua dengan angkatan 101 kg didiskualifikasi oleh wasit meski Widiasih sukses melakukan angkatan. Di samping itu, emas diraih wakil tuan rumah, Cui Zhe, dengan torehan 116 kg sekaligus memecahkan rekor Asian Para Games.
Chef de Mission Angela Tanoesoedibjo (kiri), Menpora Dito Ariotedjo (tengah), dan Ni Nengah Widiasih (kanan), usai pertandingan powerlifting di Xiaoshan Gymnasium Centre, Hangzhou, China, pada Selasa (24/10). Foto: NPC Indonesia
Widiasih mengakui keunggulan wakil tuan rumah. Pasalnya, Zhe adalah lawan terberatnya, keduanya hampir bertemu di setiap turnamen. Selain lawan, Widiasih juga menjadikannya sebagai inspirasi.
“Enggak ada kesulitan, sih, tapi memang tuan rumah adalah lawan terberat saya. Asia ataupun dunia, saya selalu bertemu dengan dia, di Paralympic pun dia juga emasnya, di sini dia emasnya, jadi memang China ini lawan saya yang tangguh,” kata Widiasih usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
“Tapi saya salut karena dia salah satu yang menjadi inspirasi saya untuk bisa one day.. saya akan gantikan tempat dia,” tambahnya.
Widiasih tetap puas dengan raihan medali peraknya. Menurutnya, perolehan ini tidak lepas dari doa kedua orang tuanya. Atlet 30 tahun tersebut mengungkapkan sempat melakukan panggilan telepon sebelum pertandingan.
“Yang pasti berdoa sih [sebelum tanding], berdoa, yakin, saya percaya kemenangan saya hari ini bukan karena kekuatan saya, tapi karena ada doa dari banyak orang yang hadir di sini maupun doa dari orang tua saya di rumah,” ujar Widiasih.
Chef de Mission Angela Tanoesoedibjo (kiri), Menpora Dito Ariotedjo (tengah), dan Ni Nengah Widiasih (kanan), usai pertandingan powerlifting di Xiaoshan Gymnasium Centre, Hangzhou, China, pada Selasa (24/10). Foto: NPC Indonesia
“Terima kasih untuk ayah dan ibu saya di rumah yang enggak pernah putus doanya untuk saya, dan tadi sebelum saya bertanding juga ayah sama ibu saya telepon, mereka cuma bilang, ‘Semua usaha sudah kamu lakukan, latihan sudah keras, kamu hanya perlu melakukan yang terbaik hari ini apa pun hasilnya, kamu tetap menjadi yang terbaik,’” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Indonesia sudah mengoleksi 12 medali dengan rincian 3 medali emas, 4 medali perak, dan 5 medali perunggu. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, berharap perolehan medali bisa melecut semangat atlet-atlet lain.
“Ini kita satu per satu sudah menyesuaikan dengan target. Setiap perolehan medali ini menjadi suntikan semangat dan motivasi untuk para atlet lainnya, perjalanan kita masih panjang dan saya harap bisa menjadi pecutan semangat positif untuk atlet yang akan berjuang di Asian Para Games,” terang Dito.
“Senang sekali masih sesuai target, dan indonesia sekarang ada di posisi 7 per pagi hari ini. Jadi masih di dalam target 10 besar. Ini masih hari kedua, dan doakan aja ini semua masih akan terus on track,” sahut Chef de Mission Angela Tanoesoedibjo.
ADVERTISEMENT