Dorongan Ibu Antarkan Hikmat Ramdani Melampaui Batas

2 November 2025 16:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Dorongan Ibu Antarkan Hikmat Ramdani Melampaui Batas
Kecelakaan membuat Hikmat Ramdani harus menepi sejenak dari badminton yang ditekuni sedari kecil. Namun, motivasi ibu membuatnya kembali berlaga hingga juara dunia.
kumparanSPORT
Hikmat Ramdani, atlet para badminton asal Indonesia, saat beralaga di Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Foto: Dok. Polytron Indonesia Para Badminton
zoom-in-whitePerbesar
Hikmat Ramdani, atlet para badminton asal Indonesia, saat beralaga di Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Foto: Dok. Polytron Indonesia Para Badminton
ADVERTISEMENT
Hikmat Ramdani dilahirkan untuk badminton. Sedari kecil, ia sudah menekuni dan membulatkan tekad untuk bisa jadi yang terbaik di olahraga tersebut.
ADVERTISEMENT
Tiga tahun lamanya sedari kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Hikmat menempa diri berlatih bulu tangkis untuk menggapai mimpi jadi pemain kelas dunia. Namun, impiannya sempat hancur saat atlet asal Tasikmalaya itu menduduki kelas 5.
Hikmat Ramdani alami kecelakaan motor. Pinggulnya copot dan kaki kanannya cacat.
Insiden itu membuat hati Hikmat Ramdani hancur. Kegigihannya berlatih bulu tangkis tiga tahun terakhir seolah sirna di depan mata. Alhasil, Hikmat putuskan menepi dua tahun lamanya dari olahraga yang ia cinta.
Tapi, bukan Hikmat Ramdani jika menyerah pada hidup. Dia kemudian memilih bangkit dan melanjutkan mimpinya sebagai atlet bulu tangkis meskipun harus berpindah ke kelas bagi penyandang disabilitas.
Hikmat Ramdani dan Leani Ratri atlet para badminton asal Indonesia, saat beralaga di Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Foto: Dok. Polytron Indonesia Para Badminton
Lembar baru Hikmat Ramdani dimulai saat dirinya mengenal NPC (National Paralympic Committee) Indonesia. Mimpi tinggi Hikmat yang sempat terkubur imbas insiden seolah bangkit lagi.
ADVERTISEMENT
Kala duduk di bangku SMA, beragam turnamen bulu tangkis disabilitas dilibasnya. Baik tingkat regional hingga nasional selalu ia ikuti.
"Untuk waktu itu kelas 1 SMA saya baru dipertemukan dengan NPC Indonesia oleh Bapak Ukun Rukaendi. Dari situ saya mulai mengikuti pertandingan-pertandingan disabilitas dari tahun 2016 dan 2017 saya mengikuti kejurnas di Bandung, alhamdulillah dapat medali emas dua," ujar Hikmat kepada kumparan usai berlaga perempat final Polytron Indonesia Para Badminton International 2025, Jumat (31/10).
"Lalu, 2017 saya mengikuti Asian Youth Paragame di Dubai, dua medali emas juga. Akhirnya saya dipanggil Pelatnas 2017 akhir sampai sekarang," ungkap Hikmat sembari melempar senyum.
Ganda campuran Indonesia Ramdani Hikmat dan Leani Ratri merayakan kemenangan medali emas pada pertandingan Paralimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Senin (2/9/2024). Foto: Jennifer Lorenzini/REUTERS

Dorongan Ibu & Emas Paralimpiade Paris

Keputusan Hikmat memberanikan diri kembali memegang raket badminton berbuah sangat manis. 2024 lalu jadi salah satu pencapaian tertingginya tatkala memenangkan medali emas Paralimpiade Paris 2024 untuk kategori ganda campuran bersama Leani Ratri.
ADVERTISEMENT
Mimpi panjangnya sedari kecil, latihan kerasnya bertahun-tahun membuahkan hasil. Hikmat mengaku tak pernah percaya bisa meraih semua itu.
"Benar-benar merinding," ujarnya sambil menunjukkan tangan saat menceritakan momen bendera Merah Putih berdiri di Paralimpiade Paris 2024.
Kendati prestasinya sudah melangit, Hikmat enggan sombong dan tetap rendah hati. Ia lantas membeberkan kunci dari beragam capaiannya, itu semua adalah berkat dukungan ibu.
"Untuk motivasi mungkin ada dorongan yang kuat dari orang tua, khususnya mungkin saya dari ibu. Ibu mendorong jangan sampai malu. Jangan sampai nggak percaya diri lagi, harus bangkit lagi," kata Hikmat.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin membuktikan kepada orang-orang yang dulu ada omongan-omongan yang tidak enak. Saya sekarang tidak malu masuk disabilitas. Jadi saya bangga kepada diri saya. Pengin bisa memotivasi juga yang lain. Dan bisa membuktikan juga kepada orang lain," lanjutnya.
Hikmat Ramdani, atlet para badminton asal Indonesia, saat beralaga di Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Foto: Dok. Polytron Indonesia Para Badminton

Siap Kembali Sabet Emas di Indonesia

Kini perjuangan Hikmat Ramdani untuk meraih emas-emas lainnya di ajang para badminton terus berlanjut. Terbaru, Hikmat turut andil dalam Polytron Indonesia Para Badminton International 2025.
Dalam turnamen besutan Polytron & Bakti Olahraga Djarum Foundation berkolaborasi dengan NPC Indonesia serta BWF, Hikmat turun dalam tiga kategori sekaligus. Yakni MD SL3, XD SL3, serta MS SL4.
Hikmat juga mengaku senang Polytron Indonesia Para Badminton 2025 mendapat titel Grade 2 Level 1 dari BWF. Tak cuma itu, hadiah total uang 15.000 dolar Amerika Serikat yang disediakan penyelenggara juga jadi pemantik motivasi lebih bagi atlet.
ADVERTISEMENT
"Event dari tahun ke tahun sangat luar biasa pertandingan di Indonesia (Polytron Indonesia Para Badminton 2025) ini. Tuan rumah di Indonesia apalagi level 1 kita benar-benar harus siap juga latihan, untuk pertandingannya juga. Teman-teman juga sama bangga, senang bisa ada level 1 di Indonesia," ungkap Hikmat.
"Adanya hadiah uang jadi lebih semangat. Lebih semangat, lebih menikmati pertandingannya. Kalau biasanya kan di luar kita serius tapi poin doang. Tapi di sini kan kita serius tapi ada plusnya disini," imbuhnya.
Pebulu tangkis Indonesia Rina Marlina (kanan) berusaha mengembalikan kok pebulu tangkis Inggris Anya Butterworth saat pertandingan SH6 Polytron Indonesia Para Badminton Internasional 2025 di Gor Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/10/2025). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Menyoal target, dari tiga kategori yang diikutinya, Hikmat mematok minimal menggondol satu medali emas untuk Indonesia. Dirinya optimistis bisa mengulang kejayaan meraih podium tertinggi bersama Ratri di nomor ganda campuran Polytron Indonesia Para Badminton International 2025/
ADVERTISEMENT
"Kalau saya di ganda campuran optimis insyallah medali emas," tegas Hikmat.
ADVERTISEMENT