Ducati Singgung RI Tertinggal 40 Tahun Usai Insiden 'Unboxing' Ilegal

11 November 2021 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
37
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Motor Ducati di Riple Motorentals, jasa penyewaan moge di Jakarta. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Motor Ducati di Riple Motorentals, jasa penyewaan moge di Jakarta. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Jelang perhelatan World Superbike (WSBK), terjadi insiden tak mengenakkan yang menimpa Tim Aruba.it Racing Ducati. Motor Michael Ruben Rinaldi dibongkar dan diutak-atik (unboxing) pihak tak bertanggung jawab, bos Ducati menjadi marah.
ADVERTISEMENT
Mengutip Speedweek, Ducati telah mengirim properti balapan ke Pertamina Mandalika Street Circuit, Lombok. Pada Rabu (10/11), tersebar video yang memperlihatkan seorang staf Mandalika Grand Prix Association (MGPA) membongkar dan mengutak-atik kargo dan motor Ducati Panigale V4R yang dipakai Rinaldi.
Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, marah dan tidak habis pikir atas kejadian ini. Ia lalu mengatakan bahwa hal-hal tak mengenakkan semacam ini hanya terjadi saat balapan internasional dihelat di negara-negara dunia ketiga pada 40 tahun lalu.
Ducati Panigale V4R WSBK Foto: ducati.com
Dalam aturannya, memang hanya dua pihak yang boleh membongkar atau mengutak-atik motor pebalap. Mereka adalah pihak bea cukai yang tugasnya untuk mengecek barang yang ada di boks dan staf serta pebalap dari tim itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Balapan di Pertamina Mandalika International Street Circuit akan dihelat pada 20 dan 21 November 2021. Rinaldi sendiri sedang berada di urutan empat klasemen sementara dengan 278 poin, terpaut sangat jauh dari Toprak Razgatlioglu di puncak yang mengoleksi 531 poin
Sementara, Ducati ada di urutan dua klasemen konstruktor dengan koleksi 558 poin. Mereka bisa berpeluang menyalip Yamaha di puncak yang mengantongi 574 poin.
Wajar jika Ciabatti marah besar. Sebab, jika terjadi sesuati pada motor Ducati, mereka akan mengalami kerugian seperti gagal menjuarai konstruktor.
Gregorio Lavilla selaku Direktur Eksekutif SBK menyesali kejadian tersebut. Ia menyampaikan permohonan maaf dan mengaku staf yang membongkar kargo itu telah dipecat.
"Kami sangat menyesal, kejadian ini di luar kendali kami. Karyawan itu sudah dipecat," kata Gregorio.
ADVERTISEMENT