Dwigol Ganso Menangkan Sevilla atas Granada

22 April 2017 3:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sevilla oke di musim 2016/2017 (Foto: Aitor Alcalde/Getty Images)
Dua tim Andalusia berbeda nasib, Sevilla dan Granada, bersua pada pertandingan La Liga pekan ke-33 di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Sabtu (22/4) dini hari WIB. Pada laga tersebut, tuan rumah Sevilla menang 2-0.
ADVERTISEMENT
Kedua gol Sevilla diborong oleh Paulo Henrique Ganso pada menit ke-4 dan 46. Atas kemenangan ini, untuk sementara Sevilla menempel ketat Atletico Madrid dengan poin sama, 65. Akan tetapi, Atletico yang ada di peringkat ketiga unggul selisih gol atas Sevilla.
Sementara itu, Granada belum beranjak dari zona degradasi. Dengan 20 poinnya, mereka tertahan di peringkat ke-19.
***
Menghadapi tim papan bawah, Granada, Sevilla tampil dengan formasi 4-2-3-1. Jorge Sampoli sendiri memilih untuk memainkan Stevan Jovetic sebagai penyerang tunggal alih-alih Wissam Ben Yedder atau Luciano Vietto. Sementara itu, Ganso mengisi pos milik Franco Vazquez, Clement Lenglet menggantikan Daniel Carrico, dan Vitolo yang menjalani hukuman larangan bermain digantikan Joaquin Correa.
Dari kubu tim tamu, entrenador Tony Adams memainkan formasi dasar serupa. Dengan ditopang pemain pinjaman Andreas Pereira, Ezequiel Ponce menjadi tumpuan lini depan.
ADVERTISEMENT
Meski telah berjanji untuk "menendang bokong" para pemainnya, anak-anak asuh Adams tampil loyo. Mereka tak berdaya menghadapi Sevilla yang memang unggul dari segi kualitas individual. Baru empat menit laga berjalan, Ganso membawa Sevilla unggul lewat tendangan jarak dekat memanfaatkan umpan datar Jovetic.
Setelahnya, Sevilla terus mengurung pertahanan Granada. Dengan penguasaan bola mencapai 79%, mereka memaksa rival sedaerahnya itu untuk bertahan di kedalaman sembari mengandalkan serangan balik.
Granada sendiri kemudian merespons dengan memasukkan winger Isaac Cuenca menggantikan bek kiri Gaston Silva. Hector Hernandez yang awalnya bermain di sayap kiri ditarik mundur sebagai bek kiri untuk memberi tempat pada Cuenca.
Hasilnya, Cuenca menjadi pemain Granada yang tampil paling baik pada babak pertama. Kehadirannya membuat sisi kanan permainan Sevilla yang dihuni Pablo Sarabia dan Mariano agak kelabakan. Namun, pada dasarnya Sevilla memang lebih tangguh, meski pada akhirnya mereka gagal membuat gol tambahan pada babak pertama.
ADVERTISEMENT
Belum genap semenit babak kedua berjalan, gol kedua Sevilla datang. Lagi-lagi, Ganso yang menjadi pencetak golnya. Keunggulan teknikal Stevan Jovetic memudahkan Pablo Sarabia untuk mencari ruang dan memberi assist pada Ganso.
Pada pertandingan ini, meski seharusnya Jovetic yang bermain sebagai ujung tombak, pada praktiknya justru Ganso-lah yang kerap menjadi pemain terdepan. Jojo -- sapaan akrab Jovetic -- sendiri berfungsi sebagai seorang false nine di sini. Eks-Fiorentina inilah yang menjadi motor serangan Sevilla.
Sevilla, pada laga ini, memang seperti diberi kemudahan untuk merangsek masuk begitu saja ke kotak penalti Granada. Ketiadaan pressing yang memadai membuat pertandingan ini tak ubahnya laga pemanasan bagi anak-anak asuh Sampaoli. Berbagai metode penyerangan pun dapat dengan mudah mereka eksekusi. Bola pendek? Jadi. Bola panjang? Oke. Umpan silang? Silakan.
ADVERTISEMENT
Namun, selepas gol kedua tadi, Sevilla menurunkan tempo permainan. Mereka melakukan ini justru untuk mengontrol jalannya laga secara penuh. Bahkan, ketika berhasil memotong serangan Granada, misalnya, mereka tidak langsung melancarkan serangan balik cepat.
Tahu bahwa kemenangan sudah ada di tangan, Sevilla kemudian memilih untuk menghela nafas pada 20 menit terakhir. Hasilnya, tidak ada lagi gol yang tercipta di babak kedua.