Fadil Imran Terpilih Sebagai Ketum PBSI 2024-2028 Secara Aklamasi

10 Agustus 2024 18:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadil Imran terpilih jadi Ketum PBSI secara aklamasi pada Sabtu (10/8) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/8/2024). Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Fadil Imran terpilih jadi Ketum PBSI secara aklamasi pada Sabtu (10/8) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/8/2024). Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fadil Imran secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum PBSI dalam Musyawarah Nasional PBSI XXIV/2024 di Hotel Empire Palace Surabaya, Sabtu (10/8). Ia akan menjabat untuk periode 2024-2028.
ADVERTISEMENT
Fadil Imran maju sebagai calon tunggal dalam Munas yang berlangsung pada 9 hingga 11 Agustus 2024 di Surabaya. Sebanyak 34 Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI dari 38 Pengprov secara aklamasi memberikan mandat kepada Fadil Imran untuk menjadi Ketua Umum PBSI menggantikan Agung Firman Sampurna.
"Dari Kota Pahlawan ini sebagai langkah awal. Mudah-mudahan dengan memaknai Surabaya sebagai kota perjuangan, bisa menginspirasi kita semua dalam upaya membangun dan membesarkan PBSI," kata Fadil.
Fadil Imran mengajak semua pihak untuk bersatu membangkitkan prestasi Indonesia. Ia ingin membawa perubahan positif untuk PBSI dan bulu tangkis Indonesia.
Fadil Imran terpilih jadi Ketum PBSI secara aklamasi pada Sabtu (10/8) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/8/2024). Foto: Dok. PBSI
"Saya mengajak semua pihak untuk bergotong royong, bersama-sama melakukan perbaikan dan pembenahan apa-apa yang kurang untuk menuju puncak prestasi dunia," jelas Fadil Imran.
ADVERTISEMENT
"Saya membawa visi dan misi. Visinya yaitu ingin mewujudkan bulutangkis sebagai sumber kebanggaan dan kegembiraan masyarakat Indonesia," lanjutnya.
Adapun misi yang diusung Fadil Imran untuk mewujudkan visi tersebut ada tiga hal. Pertama, transformasi rekrutmen dan pembinaan atlet. Kedua, optimalisasi manajemen operasional, industri olahraga, dan inovasi. Dan ketiga adalah meningkatkan komunikasi dan pelibatan komunitas.