Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Final Australia Terbuka Pertama untuk Petra Kvitova
24 Januari 2019 12:36 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Yang menyenangkan dari Australia Terbuka 2019 , ia tidak berkisah tentang nama besar yang itu-itu pula, termasuk di nomor tunggal putri. Tak ada nama macam Simona Halep, Caroline Wozniacki, bahkan perengkuh tujuh gelar juara Australia Terbuka, Serena Williams.
ADVERTISEMENT
Halep sudah gugur di babak keempat usai ditundukkan Serena 1-6, 6-4, 4-6. Wozniacki si juara bertahan bahkan terhenti di babak kedua di tangan petenis peringkat 75 dunia, Johanna Larsson, dalam laga dua set 1-6, 3-6. Kalau Serena, langkahnya habis di babak perempat final di hadapan permainan Karolina Pliskova.
Berangkat dari hasil-hasil tadi, maka laga semifinal nomor tunggal putri akan mempertemukan Petra Kvitova dan Danielle Collins serta Naomi Osaka dan Pliskova. Lantas, satu tiket babak puncak berhasil direngkuh Kvitova berkat kemenangan atas Collins di laga semifinal dengan skor 7-6, 6-0 pada Kamis (24/1/2019).
Kvitova tidak datang ke semifinal yang berlangsung di Rod Laver Arena Melbourne Park dengan kemenangan yang biasa-biasa saja. Angelique Kerber yang mengusung gelar petenis peringkat kedua itu bahkan takluk 0-6, 2-6 di tangannya di babak keempat. Langkahnya di Melbourne Park tahun ini memang bertolak belakang dengan perjalanan Grand Slam-nya di periode-periode sebelumnya. Setelah merengkuh gelar juara Wimbledon 2011 dan 2014, langkah Kvitova tak pernah lebih jauh dari semifinal.
ADVERTISEMENT
Pada 2012, ia terhenti di semifinal Australia Terbuka dan Prancis Terbuka. Sementara pada 2015 dan 2017, perjalanannya di Amerika Serikat Terbuka selesai di babak perempat final. Bahkan musim lalu di Melbourne Park, Kvitova gugur di babak pertama karena kalah dari Andrea Petkovic. Setelah kalah di babak pertama Wimbledon, Kvitova tamat di babak ketiga AS Terbuka.
Collins tak lebih baik dari Kvitova. Jangankan gelar juara, satu kemenangan saja belum pernah ia torehkan di laga Grand Slam nomor tunggal putri. Untuk membuktikannya kita hanya melihat kembali rekam jejaknya. Langkahnya selalu selesai di babak pertama.
Walaupun laga ini tidak mempertemukan dua petenis yang bergelimang gelar juara, bukan berarti ia tak berjalan sengit. Di set pertama saja, Collins yang berstatus sebagai petenis peringkat 35 dunia itu mampu mencecar Kvitova dengan perlawanan yang tak sembarangan. Buktinya, keunggulan 1-0 Kvitova berhasil ia samakan menjadi 1-1 dan keadaan seperti ini berlanjut hingga kedudukan 4-4.
ADVERTISEMENT
Kvitova membuktikan bahwa kecerdikannya belum luntur oleh rentetan kekalahan. Bila diperhatikan di sepanjang set pertama, ia acap merepotkan Collins dengan lesakan servisnya. Bedanya dengan pemain-pemain yang kuat di servis, Kvitova tidak menghajar lawannya dengan ace demi ace. Ia lebih suka untuk melepaskan servis melebar yang membikin Collins harus menjelajah bidang lapangannya sendiri sejak awal.
Lantas, karena Collins harus beradu cepat supaya Kvitova tak membukukan ace, pengembaliannya acap jadi tak sempurna. Kalau sudah begitu, Kvitova tinggal menutup serangan cepat itu dengan winner dan penempatan bola yang jauh dari posisi Collins. Berbekal sistem permainan yang seperti ini, set pertama ditutup oleh Kvitova dengan kemenangan 7-6 (7-2).
Perlawanan sengit Collins tidak tampak di set kedua. Buktinya, Kvitova dapat membukukan keunggulan berjarak, sampai 4-0. Sebenarnya tidak mengherankan karena sampai kedudukan ini, Kvitova menjejali Collins dengan 10 winner dan dua ace.
ADVERTISEMENT
Yang mengesankan, Kvitova tak kehilangan kendali walaupun bermain dengan agresivitas tinggi. Permainannya cukup bersih, yang ditunjukkan dua unforced error. Di sisi lain, Collins cuma tiga kali kehilangan poin akibat kesalahan individu. Ini membuktikan bahwa permainan Kvitova-lah yang menyulitkan Collins. Maka tak heran, hanya dalam waktu 26 menit ia sudah sanggup menancapkan keunggulan 5-0.
Kesempatan Kvitova untuk menyapu bersih set kedua terancam saat kedudukan 30-0 di gim kelima. Dua pukulannya dinyatakan out sehingga mengganjar Collins dengan poin penyama kedudukan menjadi 30-30. Namun, pukulan melebar Collins menghidupkan kembali asa itu karena mengubah kedudukan menjadi 40-30.
Lantas, permainan reli yang tidak panjang ditutupnya dengan pukulan forehand menyilang yang gagal dijangkau oleh Collins. Pukulan itu tak hanya memberinya kemenangan 6-0 di set kedua, tapi juga tiket final yang tak pernah ia cicipi lagi sejak mengangkat trofi di Lawn Tennis Club Inggris pada 2014.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 7-6 (7-2), 6-0 ini memang bukan perkara yang aneh. Pasalnya, Collins memang lebih banyak bermain bertahan menghadapi gempuran serangan Kvitova. Tercatat, Kvitova membukukan 30 winner dan empat ace selama bertanding dalam kurun waktu 1 jam 34 menit ini. Sementara, Collins susah-payah mencari angka dari sembilan winner dan dua lesakan ace-nya.
Yang menjadi catatan adalah unforced error Kvitova. Benar di set kedua ia cuma membuat lima unforced error. Namun, bila melihat laga set pertama ia mencatat 22 unforced error. Berkaca dari situ saja tidak mengherankan bila Collins dapat mencuri poin demi poin hingga memaksa laga berlanjut ke babak tie-break.
Kabar baik bagi kubu Kvitova, jagoan mereka itu memperbaiki permainannya di set kedua sehingga dapat menang tanpa memberikan kemenangan satu gim pun untuk Collins. Tiket final ini pun menjadi tiket final Australia Terbuka pertama yang berhasil diraih Kvitova di sepanjang perjalanan kariernya.
ADVERTISEMENT
Siapa yang menjadi lawan Kvitova di partai pamungkas masih menunggu hasil laga semifinal lainnya. Juga bertarung di Rod Laver Arena pada Kamis (24/1/2019), Naomi Osaka dan Karolina Pliskova akan baku hantam demi merengkuh tangga laga puncak. Adapun laga final nomor tunggal putri akan digelar pada Sabtu (26/1/2019).
Live Update