FPTI Janji Akan Benahi Sistem Kualifikasi Atlet Panjat Tebing Indonesia

9 Oktober 2024 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet panjat tebing Indonesia Ravianto Ramadhan berusaha memanjat untuk mencapai puncak pada kategori lead putra Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 IFSC Seri Jakarta di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (24/9). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Atlet panjat tebing Indonesia Ravianto Ramadhan berusaha memanjat untuk mencapai puncak pada kategori lead putra Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 IFSC Seri Jakarta di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (24/9). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, mengatakan akan membenahi sistem kualifikasi bagi atlet-atlet panjat tebing Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikatakannya pada acara Sport Climbing Open Championship Indonesia Indonesia Armed Forced 2024, di kompleks GBK, Jakarta, Rabu (9/10). Ini untuk menyikapi perkara atlet panjat Ravianto-Raviandi Ramadhan yang melakukan crowdfunding untuk biayai Kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
"Jadi memang ini ada persoalan siapa yang bisa masuk pelatnas. Jadi ini ada sistem kualifikasi yang akan lakukan pembenahan ke depan. Si kembar [julukan Ravianto-Reviandi] itu sudah kita masukan kemarin ke pelatnas, saya juga mendengar kasus ini dan saya langsung ambil tindakan. Kemudian, mereka akan kita sertakan di kejuaraan dunia, saya dorong langsung. Begitu ada bakat harus kita dorong," ujar Yenny saat dijumpai wartawan.
Yenny mengaku memang dalam sistem saat ini ada pembatasan yang diterapkan terkait atlet yang diberangkatkan. Upaya sejauh ini katanya tengah dibahas pemerintah dengan federasi.
Atlet panjat tebing Indonesia Raviandi Ramadhan berusaha mencapai puncak pada final kategori lead putra Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 IFSC Seri Jakarta di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (26/9). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
"Jadi ada banyak atlet-atlet yang kemudian, ya, sama-sama lah Federasi, pemerintah untuk mencoba cari jalan keluar kalau ada yang sangat potensial," terangnya.
ADVERTISEMENT
Untuk Si Kembar Ravianto-Reviandi, Yenny mengaku melihat potensi bahwa keduanya bisa menjadi andalan bagi Indonesia untuk cabang olahraga panjat di kancah dunia.
"Kasusnya si kembar kita coba dorong terus, kita melihat prestasinya memang continue, bagus, ini bisa menjadi salah satu andalan kita," sambungnya.
Si kembar Ravianto-Reviandi merupakan atlet panjat tebing asal Papua. Terakhir, keduanya memenangkan medali dalam PON 2024 di Aceh.
Sang kakak sosok yang berkacamata, Raviandi, memenangkan medali emas. Sementara sang adik yang dikenal tak berkacamata, Ravianto, memenangkan medali perak.
Mereka sempat membuka donasi umum untuk pembiayaan keperluan persiapan kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Berdasarkan unggahan akun Instagram klub panjat mereka, pada 12 April 2024, bernama IndoClimb, sumbangan itu dibuka untuk membantu keperluan keduanya melakukan latihan agar menjadi atlet Indonesia pertama di cabang lead climbing dan boulder dalam sejarah Olimpiade.
ADVERTISEMENT