French Open: Tommy Sugiarto Gugur di Babak Pertama

22 Oktober 2019 18:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto. Foto: STR / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto. Foto: STR / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tommy Sugiarto menutup babak pertama French Open 2019 dengan muram. Ia menelan kekalahan 21-15, 14-21, dan 17-21 dari wakil India, Subhankar Dey, pada Selasa (22/10/2019).
ADVERTISEMENT
Torehan yang di Court 1 Stade Pierre de Coubertin itu memastikan langkah Tommy terhenti di babak pertama.
Sebelum Dey mengunci kemenangan, kabar baik datang dari sektor ganda campuran Indonesia. Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle yang berlaga di Court 3 merengkuh kemenangan 21-15 dan 21-17 atas pasangan Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo.
Mereka akan turun arena di babak kedua pada Kamis (24/10/2019). Yang menjadi lawan ganda campuran Inggris, Ben Len/Jessica Pugh.
Pebulu tangkis putra Indonesia, Tommy Sugiarto. Foto: ANTARA FOTO/Widya Amelia - Humas PP PBSI
Kedudukan ketat mengawali gim pertama, ditandai dengan perubahan skor mulai dari 2-2 hingga 5-4 untuk keunggulan tipis Tommy.
Kemampuan Dey mengejar lawan membuat keunggulan 11-9 di interval tidak menjamin segala sesuatunya bakal berjalan lancar-lancar saja untuk Tommy.
Ia memang tetap merengkuh poin, tetapi Dey belum kehilangan akal untuk mencecarnya dengan serangan. Terbukti, Dey bisa mendekat jadi 11-12 begitu menutup reli panjang dengan jumping smash yang terlambat direspons Tommy.
ADVERTISEMENT
Meruntuhkan tembok pertahanan Dey ialah tugas yang mesti dituntaskan Tommy seusai interval. Saat memimpin 13-11, Tommy kesulitan untuk melepaskan serangan berbuah poin. Mulai dari pukulan jauh, menyilang, hingga adu drive, semua berhasil diredam oleh Dey.
Reli panjang ini berakhir antiklimaks bagi Tommy. Ia terlambat menjangkau area depan net sehingga shuttlecock terjatuh di lapangannya sendiri.
Serangan Dey juga tidak bisa dianggap remeh. Contoh kasus di pertandingan ini muncul saat Tommy memimpin 17-13. Dey mencecar Tommy dengan jumping smash menyilang yang dilanjutkan dengan sergapan dari depan net.
Manuver kedua itulah yang membuat Tommy kehilangan angka. Pengembaliannya kehilangan kendali sehingga shuttlecock terlempar dari bidang permainan.
Kabar gembiranya, Tommy belum kandas. Pengembalian Dey yang membuat shuttlecock gagal menyeberang memberikan game point 20-14 untuk Tommy. Skenario serupa membukakan pintu kemenangan gim pertama untuk Tommy.
ADVERTISEMENT
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto. Foto: Toshifumi KITAMURA / AFP
Dey dapat mengubah skor jadi 15-20 karena Tommy gagal menyambut pukulan jauhnya. Namun, kemenangan 21-15 menjadi milik Tommy karena pengembalian Dey membenturkan shuttlecock ke net.
Dey tancap gas di awal gim kedua. Seolah-olah bukan dia yang kalah di gim pertama. Keunggulan 7-3 diamankan meski laga belum berjalan lebih dari 10 menit.
Laju Dey tak berhenti sampai di situ. Smash jauh Tommy yang ternyata belum cukup kuat untuk memindahkan shuttlecock dari bidang permainan sendiri membuat Dey unggul 11-3 di interval.
Meski Dey unggul jauh, bukan berarti kesempatan untuk Tommy tertutup sama sekali. Ia berhasil memenangi reli panjang dan mengubah skor jadi 6-12 begitu Dey gagal mengangkat shuttlecock.
Fragmen serupa muncul kembali saat Dey memimpin 13-7. Tommy menutup reli dengan torehan poin kedelapan karena pukulan silang depan netnya membikin Dey mati langkah. Untuk sementara kedudukan jadi 8-13. Masih jauh, sih, tetapi siapa yang tahu?
ADVERTISEMENT
Belum menemukan cara untuk lepas dari tekanan, Tommy justru berulang kali melakukan eror. Perpaduan itu meringankan langkah Dey. Tunggal putra peringkat 42 dunia itu melesat hingga 17-9.
Ketika Dey memimpin 19-11, Tommy melakoni reli panjang dengan impresif. Kendali laga ada di tangannya. Dey merespons pukulan-pukulan menyilang dengan aksi defensif yang didominasi pukulan backhand.
Rentetan pukulan menyilang itu dipakai Tommy untuk membuat Dey mati langkah. Usaha Tommy tak sia-sia. Saat Dey masih di depan net usai mengembalikan shuttlecock, Tommy menghentak dengan melepaskan shuttlecock. Pukulan yang menyasar ke tubuh ini tidak dapat direspons Dey. Kedudukan berubah menjadi 12-19.
Sayangnya, Tommy kehilangan gim kedua. Dey memastikan kemenangan 21-14 begitu pukulan Tommy membuat shuttlecock membentur net.
ADVERTISEMENT
Gim ketiga diawali dengan situasi mirip gim kedua. Tommy tertinggal cukup jauh, hingga 4-8. Dominasi Dey makin menjadi-jadi begitu mencatatkan keunggulan 11-6 di interval.
Jangan buru-buru menyebut Tommy bakal segera kalah. Tommy mengejar hingga 10-13 usai interval. Jumping smash Dey menjadi senjata makan tuan. Pukulan yang tak akurat itu membuat shuttlecock justru keluar dari lapangan. Itu berarti Tommy mendekat sampai 11-13.
Pun saat Tommy menggeser skor pada kedudukan 12-14. Kali ini ia tak butuh reli panjang. Hanya dalam dua pukulan, Tommy melepas smash jauh yang tidak mampu ditangkap Dey.
Sialnya, fragmen serupa tidak muncul dalam kedudukan itu. Jumping smash Tommy gagal menyeberangkan shuttlecock ke lapangan Dey. Apa boleh buat, Tommy tertinggal 12-15.
ADVERTISEMENT
Tommy sebenarnya punya kesempatan emas untu mengubah kedudukan 14-17 menjadi 15-17. Reli dalam kedudukan itu dilakoninya dengan agresif. Namun, agresivitas Tommy jadi senjata makan tuan. Smash yang diarahkan ke tubuh Dey justru membuatnya kehilangan angka karena dinyatakan out.
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto. Foto: ISAAC LAWRENCE / AFP
Match point 20-15 tidak bisa langsung dikonversi Dey jadi kemenangan. Penempatan shuttlecock ke belakang membuat Tommy mengubah kedudukan jadi 16-20. Setelahnya, angka datang lagi ke tangan Tommy. Kali ini akibat pukulan Dey yang dinyatakan out.
Dalam kedudukan 20-17, Dey mesti jatuh-bangun menjawab serangan Tommy. Ia hampir saja kehilangan shuttlecock karena sempat terjatuh.
Dey tidak menyerah. Pada akhirnya, Dey diganjar sorak-sorai penonton karena Tommy gagal menjangkau shuttlecock yang dikirim dengan smash jauh.
ADVERTISEMENT
Ya, begitulah. Kekalahan 17-21 di gim ketiga itu memastikan langkah Tommy di French Open 2019 berakhir di babak pertama.