Fuzhou China Open: Marcus/Kevin Amankan Slot Perempat Final

7 November 2019 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon. Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon. Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
ADVERTISEMENT
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengamankan satu tempat di perempat final Fuzhou China Open 2019 bagi sektor ganda putra Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 16-21, 21-11, dan 21-16 atas He Ji Ting/Tan Qiang pada Kamis (7/11/2019) adalah penyebabnya. Ganda putra Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, menjadi lawan yang mesti mereka hadapi di perempat final pada Jumat (8/11/2019).
Di atas Court 1 Haixia Olympic Sports Center, Marcus/Kevin menghadapi perlawanan alot wakil tuan rumah. Hanya karena Marcus/Kevin berstatus sebagai ganda putra terbaik dunia, bukan berarti laga babak kedua berjalan mudah.
Keunggulan 5-3 yang bergerak hingga 8-5 Ting/Qiang adalah buktinya. Reli panjang dalam kedudukan yang disebut terakhir tidak berakhir menyenangkan buat kubu Indonesia.
Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Foto: Dok. PBSI
Angkat topi untuk pertahanan Ting/Qiang yang kokoh meski dihajar gempuran serangan duo berjuluk Minions ini. Sudah begitu, pengembalian Kevin melenceng pula. Akibatnya, Ting/Qiang memimpin kian jauh 9-5.
ADVERTISEMENT
Keunggulan 11-7 Ting/Qiang adalah sinyal tanda bahaya bagi Marcus/Kevin. Kalau tidak segera keluar dari tekanan lawan, bukannya tidak mungkin mereka makin terpuruk.
Begitu lawan unggul 12-8, Marcus/Kevin menyegel dua angka beruntun. Pertama karena kesalahan lawan. Kedua karena lawan terlambat merespons drive Kevin.
Berhasil memangkas jarak hingga 12-13, Marcus/Kevin malah kehilangan dua angka berturut-turut karena dua pengembalian mereka mengantar shuttlecock jatuh di luar arena.
Pun demikian saat lawan unggul 16-13. Marcus/Kevin sebenarnya bisa menjawab rangkaian pukulan menyilang yang dikirim lawan.
Marcus mengamankan area kanan, sementara Kevin di kiri. Akan tetapi, Kevin lagi-lagi membuat kesalahan dengan menjatuhkan shuttlecock ke luar arena.
Dari sini, kesalahan individu acap mengganggu permainan Marcus/Kevin. Pukulan-pukulan yang sloppy dan kurang terukur merupakan senjata makan tuan bagi Marcus/Kevin.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Ting/Qiang tidak hanya mengumpulkan poin dengan memanfaatkan kesalahan lawan. Misalnya, saat mengubah kedudukan dari 17-15 jadi 18-15.
Ting mencecar Marcus dengan tubian smash. Awalnya Marcus bisa meredam. Namun lama kelamaan pertahanannya runtuh sehingga tidak bsa mengembalikan pukulan lawan.
Marcus/Kevin benar-benar kalah di gim pertama. Rangkaian pukulan cepat mereka berujung buntung begitu pengembalian Kevin membentur net. Dengan begitu, Ting/Qiang menang 21-16.
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon. Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
Performa Marcus/Kevin masih angot-angotan di awal gim kedua. Situasi ini membuat lawan mampu memimpin 3-1.
Serangan Minions tidak kehilangan tajinya. Beneran. Namun, ya, itu tadi... Kesalahan-kesalahan konyol menjadi lawan yang mesti ditaklukkan dulu sebelum bicara bagaimana mengalahkan lawan.
Contoh lainnya saat lawan mengamankan keunggulan 4-2. Marcus/Kevin sebenarnya memegang kendali serangan dalam reli di kedudukan itu. Namun, serangan mereka ambyar seketika begitu pengembalian Kevin membenturkan shuttlecock ke net. Gemas betul menontonnya.
ADVERTISEMENT
Marcus/Kevin bisa unggul lagi, kok. Namun, performa aslinya seperti belum keluar. Ketika unggul 7-5, Marcus/Kevin meladeni perlawanan sengit lawan dengan tekanan yang tidak kalah sengit.
Hasilnya? Kandas dimakan net. Ting/Qiang mendekat jadi 6-7. Kembalikan Marcus/Kevin yang kami kenal.
Usai kedudukan imbang 7-7, agaknya Marcus/Kevin telah kembali. Ini tidak hanya bicara soal keunggulan 11-7, tetapi juga permainan gereget yang tidak kenal ampun. Smash-smash tajam, tetapi akurat dilesakkan, mematikan langkah lawan dan mengantar Marcus/Kevin pada keunggulan 18-11.
Rentetan jumping smash Kevin dalam kedudukan ini memang tidak membuahkan poin langsung. Namun, pengembalian Ting yang menabrakkan shuttlecock ke net menggiring Marcus/Kevin pada keunggulan 19-11.
Game point 20-11 pun berhasil diamankan. Flick service ala Minions memastikan gim kedua tuntas dengan kemenangan 21-11. Untuk sementara, suporter Indonesia bisa tenang.
ADVERTISEMENT
Tunggu. Apakah mereka benar-benar tenang? Tidak. Mereka berteriak tambah histeris dari tribune penonton.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Foto: Dok. PBSI
Karena gim ketiga adalah penentuan, kedua ganda bertanding habis-habis. Suporter tuan rumah tak mau kalah. Dalam kedudukan imbang 5-5, mereka berteriak tambah kencang.
Marcus/Kevin melakoni reli di kedudukan ini dengan begitu dinamis. Footwork yang lincah memudahkan Marcus/Kevin untuk berganti posisi. Kecenderungannya, mereka mengambil posisi berbaris, sedangkan Ting/Qiang mengambil posisi sejajar untuk mengantisipasi pukulan menyilang.
Cara ini berujung mujur untuk Marcus/Kevin. Mereka merengkuh keunggulan 6-5 akibat kesalahan lawan yang membuat shuttlecock gagal menyeberang dari bidang permainan.
Jangan harap Marcus/Kevin langsung memimpin jauh. Duel berlangsung ketat hingga kedudukan imbang 10-10. Marcus/Kevin melangkah ke interval berikutnya dengan keunggulan 11-10. Itu adalah buah dari eror lawan dalam reli kritis.
ADVERTISEMENT
Persoalan lain yang perlu dijawab oleh Marcus/Kevin adalah mematahkan gempuran smash yang menyasar tubuh. Hingga interval ini, Marcus berulang kali disasar lawan hingga roboh.
Toh, cara ini kembali digunakan lawan dalam kedudukan imbang 12-12. Marcus bisa meredam dalam enam hingga tujuh pukulan. Namun, setelahnya, shuttlecock tidak mampu digapai sehingga lawan jadi memimpin 13-12.
Duel sengit belum tuntas-tuntas. Ting/Qiang menyamakan kedudukan jadi 14-14 lewat permainan agresif depan net. Marcus berinisiatif membangun serangan dari belakang.
Kevin yang menjaga area depan jadi sasaran baru. Reli terhenti begitu pengembalian lawan lewat pukulan lob gagal dijangkau Kevin.
Taktik itu cukup cerdas. Mereka memanfaatkan kecenderungan Kevin yang mengambil jarak sangat dekat dengan net. Alih-alih menyasar ke Kevin langsung, Qiang mengarahkan shuttlecock sedikit ke belakang Kevin.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Marcus/Kevin belum berhenti mendulang angka. Mereka tiba pada match point 20-15. Lawan bisa menambah satu angka lagi. Namun, itu torehan terakhir.
Jumping smash Marcus memancing lawan melakukan kesalahan. Pukulan yang gagal mengantar shuttlecock ke bidang permainan seberang memastikan Ting/Qiang menyelesaikan gim ketiga dengan kekalahan 16-21.