Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Saat Jonatan Christie memimpin 13-8 atas Shesar Hiren Rhustavito di gim kedua babak pertama Fuzhou China Open 2019 , segelintir suporter Indonesia berseru: Indonesia!!
ADVERTISEMENT
Ternyata, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memasuki Court 3 Haixia Olympic Sports Center untuk melakoni duel babak pertama. Ya, begitulah. Pertandingan Ahsan/Hendra adalah salah satu dari sekian laga yang berstatus random court pada hari kedua alias Rabu (6/11/2019).
Kabar baiknya, laga itu tidak berjalan random. Sengit, itu penyebab pertama. Ahsan/Hendra menutup laga dengan kemenangan, itu alasan kedua--tentu bagi suporter Indonesia, sih.
Ahsan/Hendra mengalahkan wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-lin, 27-25, 22-24, 21-17. Skornya lumayan mengerikan, bukan? Namanya juga The Daddies.
Ahsan/Hendra membuka laga dengan ketertinggalan 1-3. Kondisi demikian tetap muncul hingga interval. Yang/Chi-lin berhasil menggiring keunggulan 9-6 menjadi 11-10.
Akan tetapi, kita semua tahu seperti apa Ahsan/Hendra. Kalau lawan memimpin, ya, dikejar. Perlawanan sengit Ahsan/Hendra membuat skor berjalan ketat hingga 13-13.
ADVERTISEMENT
Duel reli sengit muncul kembali di kedudukan ini. Ahsan/Hendra cukup kerepotan menahan gempuran serangan yang dibangun oleh Yang/Chi-lin. Hasilnya tidak mengecewakan bagi pihak lawan. Pertahanan Ahsan/Hendra yang sempat terbuka dapat dieksploitasi sehingga Yang/Chi-lin memimpin 14-13.
Situasi mirip muncul saat skor imbang 14-14. Hanya, reli ditutup dengan pengembalian Hendra yang membuat shuttlecock terlempar ke luar lapangan. Itu berarti, Yang/Chi-lin memimpin 15-14.
"Pertandingan enggak bakal kelar-kelarlah, ya," demikian celetuk seorang suporter Indonesia ketika Ahsan/Hendra menyamakan kedudukan jadi 17-17. Omongan tersebut terbukti. Kedudukan tak hanya imbang sampai 18-18, tetapi berlanjut hingga 20-20.
Laga seketika berubah genting betul. Kalaupun kalah di gim pertama, Ahsan/Hendra sebenarnya masih punya kesempatan di gim kedua.
ADVERTISEMENT
Namun, itu pandangan kita yang terlanjur pening menyaksikan ketatnya duel. Bagi para pemain, mengamankan kemenangan gim pertama begitu penting. Itu adalah modal yang baik untuk bermain lebih lepas di gim kedua.
Pemikiran demikian barangkali membuat kedudukan imbang 20-20 berlanjut sampai 25-25. Untungnya, gim pertama selesai dengan menggembirakan untuk kubu Indonesia: 'The Daddies' menang 27-25.
Gim kedua ditandai dengan situasi serupa gim pertama. Yang/Chi-lin memimpin, mulai dari 5-2 hingga 8-6. Pengembalian Hendra yang melenceng jauh dari lapangan memperlebar keunggulan lawan menjadi 9-6.
Reli sengit dalam kedudukan ini akhirnya berakhir manis buat Ahsan/Hendra. Ahsan menginisiasi serangan dengan tubian smash. Meski sempat kacau, pertahanan Yang/Chi-lin belum runtuh. Mereka masih sanggup meredam gempuran smash Ahsan.
ADVERTISEMENT
Kalau sudah begitu, sistem serangan meski diubah. Ahsan/Hendra mulai berganti posisi dengan padu sehingga sanggup mengantar serangan-serangan yang mematikan langkah lawan. Hasilnya brilian. Smash Hendra gagal dikembalikan sehingga skor berubah menjadi 7-9.
Keunggulan interval tetap menjadi milik Yang/Chi-lin. Kali ini dalam kedudukan 11-9. Namun, kalau duel sengit seperti gim pertama saja bisa dimenangi, bukan tak mungkin Ahsan/Hendra merengkuh kembali keunggulan.
Tertinggal 10-14, Ahsan/Hendra merapatkan jarak menjadi 11-14. 'The Daddies' meladeni permainan sengit depan net lawan. Akhirnya menyenangkan untuk kubu Indonesia karena lawan melakukan kesalahan dalam adu drive.
Lesakan jumping smash Ahsan belum berhenti menunjukkan magi. Dengan cara itulah ia menjawab service lawan. Manuvernya itu langsung membuahkan angka, memperkecil ketertinggalan 13-15 menjadi 14-15.
ADVERTISEMENT
Dan benar saja. Keunggulan berbalik. Ahsan/Hendra memimpin menjadi 17-16. Meski lawan menyamakan kedudukan jadi 17-17, Ahsan/Hendra tetap bisa memimpin lewat penempatan tricky.
Lawan agaknya mengira pukulan itu akan membuat shuttlecock jatuh di luar lapangan. Yang ada, shuttlecock jatuh tepat digaris sehingga Ahsan/Hendra berbalik unggul tipis.
Reli sengit dalam kedudukan 19-18 tidak berakhir menyenangkan buat Ahsan/Hendra. Eror tidak hanya membuat mereka gagal menyeberangkan shuttlecock ke net, tetapi juga membuat lawan menyamakan kedudukan 19-19.
Kendati demikian, Ahsan/Hendra bisa membukukan match point 20-19 akibat pukulan lawan yang dinyatakan out. Masalahnya belum selesai. Lawan menyamakan kedudukan jadi 20-20 karena Ahsan/Hendra sama-sama terlambat menggapai shuttlecock.
Duel sengit seperti gim pertama rasanya bakal muncul lagi. Ahsan/Hendra kembali unggul tipis 21-20 karena service lawan dinyatakan fault. Setelahnya, skor kembali imbang 21-21 karena pertahanan Hendra rubuh saat berusaha meredam serangan lawan.
ADVERTISEMENT
Reli sengit dalam kedudukan ini berakhir dengan keunggulan 22-21 untuk Yang/Chi-lin. Jumping smash Ahsan lagi-lagi membenturkan shuttlecock ke net.
Dalam situasi genting, Chi-lin masih melakukan kesalahan. Erornya membuat shuttlecock menabrak net dan membukakan jalan bagi Ahsan/Hendra menyamakan kedudukan menjadi 22-22.
Namun, duel tak bisa selesai di gim kedua. Dua pengembalian tak sempurna Ahsan/Hendra memastikan Yang/Chi-lin menyelesaikan gim kedua dengan kemenangan 24-22.
Gim ketiga serupa pertaruhan sehingga kedua ganda putra bermain sesengit-sengitnya sejak awal. Kedudukan imbang 3-3 melahirkan firasat bahwa gim penentuan ini akan kembali membikin jantung bekerja lebih keras.
Rangkaian smash Hendra yang dilesakkan dari lapangan belakang sanggup meruntuhkan pertahanan Yang/Chi-lin. Hendra jeli betul mengatur serangan lewat rangkaian pukulan yang jangkauannya bervariasi. Dengan cara itu, Ahsan/Hendra memimpin 7-4.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Ahsan/Hendra merasakan lagi keunggulan interval. Mereka memimpin 11-7 akibat sergapan Yang saat mengembalikan service tidak sanggup menyeberangkan shuttlecock dari bidang permainan sendiri.
Ahsan/Hendra melesat sampai 14-7 usai interval. Yang/Chi-lin seperti kehabisan bensin sehingga permainan mereka jadi tambah rentan dengan kesalahan individu.
Akan tetapi, bukan berarti Ahsan/Hendra kalis dari eror. Dua kesalahan beruntun membuat lawan menggeser skor jadi 10-14.
Yang pertama akibat pengembalian Hendra yang membuat shuttlecock mencium net. Yang kedua karena service fault Ahsan/Hendra. Kalau tidak segera berbenah, bukan tak mungkin lawan mencuri keunggulan.
Ahsan/Hendra belum kehilangan hentakan. Saat memimpin 15-12, mereka menyusun serangan dengan padu, ringkas, dan mematikan sekaligus. Ahsan mengembalikan pukulan lawan dengan jumping smash menyilang dari area belakang.
ADVERTISEMENT
Dalam kedudukan ini, Hendra mengambil tempat di sisi kiri. Ahsan menyasar area tengah sehingga memancing lawan melepaskan pukulan tanggung.
Hendra lantas menyambar pengembalian lawan dengan smash jauh yang menyasar area tak terkawal. Manuver itu ibarat checkmate. Yang/Chi-lin mati kutu, Ahsan/Hendra memimpin 16-12.
Ahsan/Hendra memimpin dengan menjanjikan. Lawan memang masih bisa menambah angka, tetapi Ahsan/Hendra unggul hingga 19-14.
Namun, Yang/Chi lin belum tamat. Flick service mereka mengubah kedudukan jadi 15-19. Skor berubah lagi menjadi 16-19 karena Ahsan/Hendra gagal merespons pukulan lob lawan.
Meski demikian, match point 20-16 diamankan Ahsan/hendra karena pengembalian lawan dinyatakan out. Sayangnya, pukulan Hendra berbuah eror sehingga memberi kesempatan pada lawan untuk merapatkan jarak jadi 17-20.
ADVERTISEMENT
Suporter Indonesia boleh bernapas lega. Tidak ada lagi deuce, tidak ada lagi setting point. Pengembalian lawan saat menjawab jumping smash Ahsan membikin shuttlecock jatuh ke luar lapangan. Dengan demikian, Ahsan/Hendra memenangi gim ketiga 21-17 dan berhak berlaga di babak kedua.
Keberhasilan Ahsan/Hendra ke babak 16 besar mengikuti Marcus Fernaldy Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang menutup babak pertama pada Selasa (5/11/2019) dengan kemenangan.
Marcus/Kevin menang 21-15 dan 21-16 atas Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Sayangnya, pencapaian 'Minions' tidak bisa diikuti oleh Wahyu Nayaka/Ade Yusuf yang kalah 22-24 dan 13-21 dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Marcus/Kevin akan berlaga melawan He Ji Ting/Tan Kiang di babak kedua pada Kamis (7/11/2019). Ahsan/Hendra juga akan melawan wakil tuan rumah. Ou Xuan Yi/Zhang Nan siap menjegal langkah Ahsan/Hendra di babak 16 besar.
ADVERTISEMENT