Gregoria Mariska Akui Sempat Dibuat Tertekan oleh Lianne Tan

28 Juli 2021 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lianne Tan dari Belgia beraksi saat melawan Gregoria Mariska Tunjung dari Indonesia pada Babak Grup Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (28/7/2021). Foto: Leonhard Foeger/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Lianne Tan dari Belgia beraksi saat melawan Gregoria Mariska Tunjung dari Indonesia pada Babak Grup Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (28/7/2021). Foto: Leonhard Foeger/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Lianne Tan di dalam partai terakhir Grup M Olimpiade 2020 di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Jepang, pada Rabu (28/7). Gregoria sempat mendapat perlawanan berarti dari si wakil Belgia.
ADVERTISEMENT
Pada gim pertama, Gregoria bisa menang dengan margin skor cukup jauh, 21-11, dalam kurun waktu 14 menit. Tunggal putri peringkat 23 dunia ini bisa bermain lebih lepas dibanding saat melawan wakil Myanmar di pertandingan pertama penyisihan.
"Mungkin sekarang saya sudah tahu kondisi lapangan karena main di lapangan yang sama. Jadi, Puji Tuhan, saya bisa mengontrol permainan saya. Walaupun di gim kedua mulai tertekan, saya masih bisa menjaga pola permainan saya,” kata Gregoria dalam keterangan resmi seusai laga.
Pada gim kedua, Gregoria memang sempat tertekan. Ia lantas menjelaskan kenapa Lianne Tan bisa membuatnya terdesak.
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung saat melawan tunggal putri Belgia Lianne Tan pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang. Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
“Lawan mulai kasih tekanan di gim kedua. Di gim pertama, dia masih gampang mati. Namun, di gim kedua, dia mulai bisa menahan karena mungkin posisi lapangan lebih menguntungkan buat dia. Puji Tuhan, saya masih bisa menang,” ujar Gregoria.
ADVERTISEMENT
Dalam prosesnya, Gregoria sempat unggul 17-10 di gim kedua. Namun, Tan bisa memperkecil ketertinggalan hingga 19-16. Atlet 30 tahun itu dapat mengembalikan pukulan-pukulan Gregoria dengan lebih baik, melepas pukulan yang mengecoh, dan memaksanya membuat kesalahan.
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh Gregoria yang mengalami cedera ringan pada kakinya di tengah gim kedua saat skor 17-12. Namun akhirnya, tunggal putri Indonesia menang 21-17.
Lianne Tan sendiri sebetulnya memiliki reputasi yang cukup baik di Eropa, Amerika, dan Afrika. Tunggal putri peringkat 38 dunia ini tercatat mengoleksi tak kurang dari 9 gelar juara BWF International Challenge/Series.
***