Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kehadiran pelatih Rionny Mainaky --sosok yang berperan membangkitkan bulu tangkis Jepang-- tak cukup untuk mendongkrak performa Gregoria Mariska Tunjung.
ADVERTISEMENT
Pemain tunggal putri berusia 19 tahun itu harus menelan kekalahan secara straight dengan skor 13-21 dan 13-21 dari Akane Yamaguchi. Akibatnya, Jepang mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada laga semifinal Piala Sudirman di Guangxi Sports Centre, Nanning, Sabtu (25/5/2019) petang WIB.
Tanda-tanda kekalahan Gregoria sudah terlihat sejak awal gim pertama. Betapa tidak, dia melakukan empat kesalahan beruntun yang berujung angka untuk Yamaguchi. Skor terus melebar hingga 0-6 dan 1-9.
Gregoria sempat merespons dengan sedikit perlawanan. Tempo permainannya meningkat dan kesalahan-kesalahan lagi tak tampak. Skor menjadi 5-10. Namun, cukup satu angka tambahan untuk Yamaguchi menutup interval dengan keunggulan 11-5.
Yamaguchi terus menjaga keunggulan selepas interval, dari 14-19, 18-12, sampai 19-13. Pemain tunggal putri terbaik Jepang ini kembali menambah dua angka demi mengunci kemenangan di gim pertama yang cuma berdurasi 14 menit.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada gim kedua, Gregoria memberikan perlawanan. Tak terlalu tertinggal seperti gim pertama. Dia bahkan sempat membukukan skor imbang 3-3 dan 7-7, lewat sejumlah pertarungan di depan net.
Sampai di situ saja perlawanan Gregoria. Yamaguchi menambah dua poin lagi demi membukukan keunggulan 11-9 dan melebarkan gap menjadi 11-8 di interval pertama.
Selepas menerima pengarahan dari pelatih Rionny Mainaky, permainan Gregoria tak kunjung membaik. Yamaguchi begitu mendiktenya. Terlihat dalam situasi reli ketika Gregoria dipaksa berpindah-pindah area dan berakhir dengan shuttlecock masuk di dekat garis belakang. Di sini, skor menjadi 16-12.
"Tahan, tahan. Fokus, Fokus," begitu seruan Rionny melihat keterpurukan Gregoria.
Pada akhirnya, semua tak cukup. Jarak kembali melebar menjadi 19-13 masih untuk keunggulan Yamaguchi. Kemudian, Jepang meraih dua angka yang salah satunya berasal dari pukulan meleset dari Gregoria. Kemenangan untuk Jepang.
ADVERTISEMENT