Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di gim pertama, Greysia/Apriyani menelan kekalahan 19-21. Ganda putri peringkat delapan dunia itu kemudian bangkit di gim kedua dengan kemenangan 21-11. Gelar juara akhirnya dipastikan lewat kemenangan 23-21 di akhir gim ketiga.
Selain faktor permainan ganda putri Denmark yang dinilai ciamik, Greysia/Apriyani menyebut mereka tak tampil lepas di gim pertama. Dukungan tuan rumah justru sempat jadi bumerang buat Greysia/Apriyani.
"Kalau pertandingan di gim pertama, kami tertekan. Kami tidak bisa bermain lepas. Kami beri aplaus kepada Denmark yang bermain bagus. Mereka mengalahkan pemain-pemain top. Mereka bermain lebih enjoy walaupun dengan sorakan pendukung di Istora," kata Greysia saat konferensi pers usai laga.
"Kami coba ambil sisi positif, nothing to lose. Didukung banyak penonton, kami bermain cukup tertekan awalnya. Di gim kedua kami mencoba membalikkan keadaan. Jangan mikir di luar pertandingan, fokus sama bola. Itu yang membuat kami terus konsentrasi, juara bonus dari Tuhan," jelasnya.
Selepas menjadi juara pertama kalinya di Indonesia, Greysia/Apriyani tak mau larut dalam euforia. Ada Thailand Masters 2020 yang mesti diikuti pada 21-26 Januari mendatang.
ADVERTISEMENT
"Terlepas dari permainan kami, menjadi juara enggak mudah. Kami melewati banyak kendala, kami ingin terus mendorong pikiran kami untuk ke level selanjutnya. Itu yang kami terapkan," ujar Apriyani.
"Kami boleh merasa senang dan spesial, tetapi hari ini saja. Besok ada pertandingan lagi, tujuan kami belum selesai," tutup Greysia.