Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Habis Asian Para Games, Terbitlah Paralimpiade bagi Ukun Rukaendi
13 Oktober 2018 17:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Usai tampil apik dan penuh semangat pada babak semifinal, Ukun turun arena ke babak final nomor tunggal putra SL3 di Istora Gelora Bung Karno, Sabtu (13/10/2018). Yang menyenangkan, Ukun kembali memperlihatkan aksi-aksi menghibur di babak pamungkas ini.
Berbeda dengan laga semifinal, kemenangan di partai puncak belum berhasil direngkuh Ukun. Ada muram yang tak dapat ia sembunyikan di akhir laga. Muram yang bukannya tidak mungkin bakal menjadi lecutan paling dahsyat untuk tetap berjalan memanggul asa.
Menghadapi Bhagat Pramod, Ukun harus mengakui keunggulan atlet asal India tersebut lewat pertarungan tiga set yang berakhir dengan kekalahan 19-21, 21-15, 14-21. Dalam sesi jumpa pers setelah laga, Ukun menyebut bahwa lawannya di final ini memang kuat. Bhagat, lawan Ukun, juga tidak terbawa permainan Ukun yang banyak andalkan reli panjang.
ADVERTISEMENT
"Ya, harus saya akui lawan saya memang kuat. Saya ajak (bermain) sabar, dia tidak mau. Dia tidak mau main pakai pola saya. Intinya itu. Tadi yang disesalkan, sih, gim pertama lepas. Dan memang makin ke sini, ya, lawannya bagus. Ngikutin angin," ujar Ukun.
"Dia tidak mau main reli, ya. Padahal (kalau) dikatakan saya lelah, saya tidak lelah. Tadi sudah berusaha menjaga konsentrasi, cuma memang harus saya akui, dia (bermain) bagus," kata Ukun menambahkan.
Laga tadi memang berjalan berat bagi atlet yang juga merupakan ketua NPC (National Paralympic Committee) Jawa Barat ini. Di gim pertama, ia sebenarnya berpeluang untuk menang. Namun, di akhir-akhir laga, Ukun kesulitan meladeni permainan cepat Bhagat sehingga kalah dengan skor 19-21. Walau menang di gim kedua, Ukun gagal meneruskan permainan apiknya ini di gim pamungkas.
ADVERTISEMENT
"Kami bertemu waktu di Ulsan di Kejuaraan Dunia. Waktu itu, saya yang menang, di semifinal bertemunya. Jadi, memang dengan dia itu sudah pernah bertemu, jadi masing-masing sudah pada tahu (kekuatan)," ujar Ukun.
"Ya, saya tadi ajak dia main reli, tapi dia tidak meladeni. Saya pukul bola terus diangkat. Netting dia juga mulus. Dia itu tidak ikut cara main saya. Dia tidak mau (bermain) reli, saya ajak (bermain reli) panjang, dia tidak mau," tambahnya.
Meski kalah, bukan berarti Ukun tidak memiliki mimpi lain yang ingin ia wujudkan. Mimpi itu ada di tahun 2020 dan mewujud dalam bentuk sebuah turnamen bernama Paralimpiade 2020 yang akan digelar di Tokyo. Ukun ingin bermain di ajang tersebut dan dalam nomor yang dia sukai.
ADVERTISEMENT
"Keinginan saya, sih, main lagi di Paralimpiade Tokyo 2020. Mudah-mudahan bisa tembus. Kepengennya itulah, saya mau kejar itu (Paralimpiade). Karena kalau (turnamen) yang lain sudah pernah ikut," ungkapnya.
"Saya di situ nanti bakal turun ke tunggal. Biar satu nomor saja karena kalau dua nomor, fokusnya bakal buyar. Sepertinya saya bakal turun di nomor tunggal saja. Pak Hary (Hary Susanto, peraih emas di ganda campuran bersama Leani Ratri -red) juga nanti fokusnya di satu nomor saja," tambahnya. Selamat berjuang, Ukun!