Hafizh Syahrin Masuk MotoGP Bukan untuk Pemasaran

26 Juli 2018 20:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hafizh Syahrin, pebalap Tech3. (Foto: Monster Yamaha Tech3)
zoom-in-whitePerbesar
Hafizh Syahrin, pebalap Tech3. (Foto: Monster Yamaha Tech3)
ADVERTISEMENT
Malaysia sudah sejak tahun 1991 menjadi tempat diselenggarakannya balapan MotoGP, mulai dari Sirkuit Shah Alam, Johor, hingga sekarang Sepang. Baru 27 tahun kemudian pebalap asal 'Negeri Jiran' muncul dan mentas di kelas balap premier itu.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terwujud saat Hafizh Syahrin digaet oleh Yamaha Tech3 untuk mengarungi musim balap 2018, menggantikan Jonas Folger yang mengundurkan diri karena faktor kesehatan. Hafizh pun tercatat sebagai pebalap Asia Tenggara pertama yang bisa tampil di kelas MotoGP.
CEO Sirkuit Sepang, Dato Razlan Razali, menuturkan bahwa keberhasilan Hafizh menjadi pebalap MotoGP adalah kebanggaan bagi masyarakat Malaysia. Meski awalnya banyak yang meragukan pemilihan ini karena Hafizh bukanlah pebalap dengan banyak prestasi saat masih mengarungi di Moto2. Keraguan bisa djawab Hafizh dengan penampilan impresif.
"Seperti yang sudah saya sampaikan, kami sudah mempromosikan MotoGP Malaysia selama dua dekade. Untuk mendapat seorang pebalap pertama di kelas MotoGP adalah sebuah sejarah bagi Malaysia dan juga Asia Tenggara. Ini sangat bermakna bagi Malaysia setelah sekian lama akhirnya bisa melihat Hafizh di sana," kata Razlan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (26/5/2018).
ADVERTISEMENT
"Inilah yang ingin dilihat oleh semua penggemar, sebab tidak cuma bisa melihat pebalap Malaysia di Moto3 dan Moto2, tetapi juga bisa melihat Hafizh di MotoGP adalah sebuah sejarah yang akan dikenang. Bagi saya, ini adalah suatu pristiwa menarik dan istimewa untuk semua rakyat Malaysia," ujarnya menambahkan.
Pebalap MotoGP asal Malaysia, Hafizh Syahrin, datang ke Indonesia bersama CEO Sirkuit Sepang. (Foto: Aditia Rizki/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap MotoGP asal Malaysia, Hafizh Syahrin, datang ke Indonesia bersama CEO Sirkuit Sepang. (Foto: Aditia Rizki/kumparan)
Hafizh langsung tampil gemilang pada seri pertama di Grand Prix (GP) Qatar dengan finis di posisi ke-14 dan tercatat sebagai pebalap Asia Tenggara pertama yang bisa meraih poin di kelas balap premier. Pada balapan selanjutnya di GP Argentina, Hafizh makin apik dengan menepati posisi kesembilan.
Hingga sembilan balapan yang sudah dijalani sejauh ini, Hafizh bisa mencuri poin di lima balapan dan menempati posisi ke-16 dengan koleksi 22 poin. Hanya empat kali dia gagal meraih poin, masing-masing dua karena crash dan finis di luar 15 besar. Ia pun untuk sementara menjadi rookie terbaik, di atas Franco Morbidelli di tempat ke-17, dan Takaaki Nakagami di posisi 21.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah sebuah progres dari sistem yang sudah kami bangun dan mengharapkan bisa menjadi sesuatu yang positif. Saya juga bisa bilang bahwa Hafizh masuk ke MotoGP bukan untuk marketing atau menggantikan pebalap yang sakit. Dia masuk ke MotoGP sebagai pebalap yang bisa bersaing dan meraih poin," kata Razlan.
Hafizh di GP Argentina. (Foto: Twitter: Yamaha Tech3)
zoom-in-whitePerbesar
Hafizh di GP Argentina. (Foto: Twitter: Yamaha Tech3)
"Dia sekarang betul-betul seorang pebalap, bukan untuk menjual MotoGP. Dia juga bisa bersaing dengan Morbidelli yang merupakan juara Moto2 dan sempat bertarung dengan Andrea Iannone serta Dani Pedrosa di beberapa kesempatan. Perlu diketahui juga mesin dia tidak seperti mesin Valentino Rossi, tapi bisa membawa motor sebagus itu," pungkasnya.
Razlan boleh saja bertutur demikian. Namun, kehadiran Hafizh pasti memberikan efek positif secara pemasaran. Terlebih ketika balapan digelar di Sirkuit Sepang pada seri GP Malaysia, 4 November 2018.
ADVERTISEMENT