Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Final IBL 2019 menggelar duel menarik: Stapac Jakarta versus Satria Muda. Kedua tim, juga dari pihak IBL, bahkan berani menyebut El Clasico versi basket Indonesia.
ADVERTISEMENT
Memang bukan tanpa alasan disebut demikian. Mengingat dalam dua dekade silam, kedua tim telah 10 kali bersua di final kompetisi basket terelite di Indonesia. Menariknya, dari catatan head-to-head, tidak ada yang lebih unggul: Baik Stapac dan SM sama-sama meraih 5 kali kemenangan.
Diakui Giedrius Zibenas sebagai pelatih Stapac, ada perasaan yang berbeda ketika para pemainnya bersiap untuk melawan SM. Dari situ, dia meyakini bahwa Stapac akan memberikan yang terbaik ketika wasit telah melambungkan bola ke udara – tanda pertandingan dimula.
“Selamat untuk fans IBL karena bisa menyaksikan final yang luar biasa untuk tahun ini. Selamat juga untuk SM untuk kembali ke final. Saya mengharapkan laga final yang menarik, karena itulah yang harus diberikan kepada fans,” tuturnya dalam konferensi pers final IBL di The Hook, Selasa (19/3/2019).
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, Youbel Sondakh juga merasakan semangat serupa dalam persiapan SM. Apalagi, mereka yang kini menjadi tim underdog-nya. Catatan 9 kemenangan di babak reguler tentulah tak sebanding dengan catatan 17 kemenangan milik Stapac musim ini.
“Perlu persiapan ekstra melawan Stapac di final IBL, karena mereka lawan yang luar biasa. Kami akan berusaha keras secara fisik dan mental. Saya yakini, laga ini akan berjalan menarik,” ucap Youbel, yang berada di sudut meja berbeda dengan Zibenas dalam konferensi pers tersebut.
Seperti tahun lalu, final IBL tahun ini juga diselenggarakan dengan konsep best of three. Laga final pertama akan terselenggara di Britama Arena, Jakarta, – yang merupakan kandang SM – pada 21 Maret. Sementara, final kedua dan ketiga akan dihelat di Gor C-Tra, Bandung, 23 dan 24 Maret.
ADVERTISEMENT
Mengenai tiket, Direktur IBL, Hasan Gozali, mengatakan bahwa hampir seluruh kursi untuk pertandingan final telah terpesan. Walau begitu, dia menuturkan bahwa pihak IBL telah mempersiapkan opsi pembelian langsung.
“Hari pertama di Britama ada empat kategori. Pertama, yang harganya 100 ribu, kedua 100 ribu, ketiga 150 ribu, dan terakhir 200 ribu. Untuk pembelian, bisa online menggunakan layanan Go-Tix, Loket, untuk saat ini, sudah terjual 80% yang online,” tuturnya.
“Tetapi, kami juga membuka layanan pembelian langsung. Jadi, yang belum kebagian tiket, bisa ke Britama Arena. Untuk yang di Bandung hari pertama, ada dua kategori. Tribune dengan harga 60 ribu, sementara VIP dengan harga 300 ribu. Statusnya, kalau tidak salah, juga sudah terjual 80%,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Untuk pembelian tiket langsung di final pertama, loket tiket di Britama Arena telah dibuka sejak jam 1 siang. Untuk yang berencana membeli, jangan lupa membawa kartu identitas --mengingat satu orang hanya bisa membeli satu tiket dengan satu kartu identitas.