Hasil FP2 Berpotensi Jadi Penentu Posisi Start GP Formula 1 Jepang

11 Oktober 2019 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grand Prix Formula 1 Jepang 2019 (Ilustrasi). Foto: Reuters/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Grand Prix Formula 1 Jepang 2019 (Ilustrasi). Foto: Reuters/Issei Kato
ADVERTISEMENT
Otoritas berwenang sudah mengumumkan bahwa rangkaian balapan Grand Prix Formula 1 Jepang yang sedianya digelar Sabtu (12/10/2019) dibatalkan. Latihan bebas ketiga akan ditiadakan sama sekali, sementara kualifikasi bakal dilangsungkan Minggu (13/10) pagi.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana jika sesi kualifikasi Minggu pagi itu nantinya tetap tidak bisa dilaksanakan? Akankah hasil latihan bebas kedua (FP2), Jumat (11/10) siang WIB, digunakan untuk menentukan posisi start?
Pembatalan sesi rangkaian balapan Sabtu itu didasarkan pada besarnya ancaman Topan Hagibis yang bakal melanda Tokyo dan sekitarnya. Topan itu sendiri diperkirakan mencapai puncak pada Sabtu dan Sirkuit Suzuka, tempat balapan diselenggarakan, terletak hanya 300 km dari Tokyo.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, Topan Hagibis ini masuk dalam kategori 'topan super'. Efek residu dari topan ini diprediksi masih akan terasa pada Minggu pagi ketika kualifikasi dilangsungkan. Dari sini, tak menutup kemungkinan kualifikasi pun akan ditiadakan sama sekali.
Dalam aturan FIA sendiri tidak dijelaskan secara spesifik apa yang akan terjadi jika kualifikasi tidak digelar. Oleh karena itu, menurut laporan Motorsport, panitia balapan di Jepang saat ini tengah mempertimbangkan penggunaan hasil latihan bebas kedua untuk menentukan posisi start.
ADVERTISEMENT
Panitia balapan mengatakan bahwa mereka akan menggunakan otoritas yang diberikan FIA kepada mereka untuk mengubah regulasi balapan dalam keadaan darurat. Segala penalti nantinya akan diterapkan sesuai dengan situasi di lapangan.
Kemungkinan ini sendiri mendapat tanggapan beragam dari para pemimpin tim Formula 1. Gunther Steiner, bos tim Haas, saat ini sudah ambil ancang-ancang untuk menjalani latihan bebas kedua sebagai ajang kualifikasi balapan.
"Aku tidak bilang FP2 akan menjadi kualifikasi, tetapi sebagian besar dari kami akan mencoba mencatatkan waktu secepat mungkin untuk berjaga-jaga seandainya kualifikasi Minggu dibatalkan. Ini akan jadi sesi yang menarik," ucap Steiner.
Sementara itu, team principal Ferrari, Mattia Binotto, masih optimistis bahwa kualifikasi tetap akan dilangsungkan. Binotto pun menegaskan bahwa mencatatkan waktu tercepat di latihan bebas kedua tidak akan menjadi tujuan utama tim.
ADVERTISEMENT
"Tujuan utama kami tetap mencari setelan terbaik untuk memastikan kami semua siap pada Minggu. Masih ada kemungkinan kualifikasi tetap digelar pada Minggu pagi. Namun, apabila kami mampu mencatatkan waktu terbaik, mengapa tidak?" ucapnya.
Pandangan serupa datang dari Cyril Abiteboul. Pemimpin tim Renault itu masih ingin memfokuskan timnya untuk sesi Minggu. Terlebih, pada rangkaian balapan Jumat ini Renault masih menggunakan mesin lawas.
"Kami akan tetap menggunakan mesin lawas kami yang sebenarnya sudah menurun kemampuannya karena sudah digunakan sejak awal musim," ujar Abiteboul.
"Memang, ini sedikit merugikan kami tetapi kami percaya sesi kualifikasi Minggu tetap akan berlangsung. Jadi, kami memilih untuk tetap bertahan dengan rencana awal," tambahnya.
Pada sesi latihan bebas pertama Jumat pagi WIB, duo Mercedes—Valtteri Bottas & Lewis Hamilton—menjadi yang tercepat. Persis di belakang mereka ada Sebastian Vettel dan Charles Leclerc yang sama-sama bernaung di bawah panji Ferrari.
ADVERTISEMENT