INASGOC Kecam 'Ambush Marketing' Jelang Asian Games 2018

26 Maret 2018 15:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tes Event BMX Asian Games 2018 (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
zoom-in-whitePerbesar
Tes Event BMX Asian Games 2018 (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
ADVERTISEMENT
Gaung Asian Games 2018 yang sudah membahana di seluruh penjuru Tanah Air memiliki dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif itu adalah kemunculan ambush marketing alias strategi pemasaran dari pihak bukan sponsor yang mendompleng pesta olahraga se-Asia itu.
ADVERTISEMENT
Soal ini, Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC) sudah gencar melakukan sosialisasi kepada publik agar mengetahui pihak mana saja yang memang menjadi partner resmi. Hal itu bertujuan agar momentum Asian Games 2018 tidak 'dicuri' oleh perusahaan/pelaku bisnis lain.
Dalam seminar Anti Ambush Marketing, Senin (26/3/2018) di Jakarta, Direktur Revenue INASGOC, Hasani Abdulgani, memberikan contoh iklan di Palembang yang dibuat perusahaan jasa transportasi bukan sponsor, yang ikut menulis embel-embel Asian Games. Untuk itu, INASGOC telah berkirim surat kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Sementara, untuk ambush marketing di Jakarta, Hasani menemukan kasus selama test event Februari lalu lewat munculnya banyak billboard produk yang tidak bekerja sama secara resmi dengan INASGOC di dalam Gelora Bung Karno. Meski demikian, kata Hasani, celah itu lebih disebabkan karena adanya oknum-oknum nakal dari pihak pengelola.
ADVERTISEMENT
Demi mengantisipasi hal seperti itu di Asian Games 18 Agustus hingga 2 September mendatang, INASGOC pun telah membentuk satuan tugas (satgas) bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia. Nantinya, dua minggu sebelum dan lima hari setelah penyelenggaraan Asian Games, tidak boleh ada tampilan merek selain sponsor resmi.
Peluncuran merchandise Asian Games 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran merchandise Asian Games 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Adapun, sejauh ini INASGOC telah menggandeng 34 sponsor resmi yang dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu official prestige partners, official partners, official sponsors, supporting sponsors, dan official suppliers. INASGOC pun berharap masyarakat bisa berhati-hati terhadap bentuk pemasaran yang memanfaatkan atmosfer Asian Games.
"Intinya, momen Asian Games kami ingin ada warisan agar masyarakat teredukasi tentang hal seperti ini. Apalagi, olahraga ke depan tidak lepas dari industri. Kalau tidak dimulai, akan sia-sia tenaga dan dana kita untuk Asian Games," ucap Hasani kepada awak media.
ADVERTISEMENT
Asian Games sendiri menjadi prestisius karena diikuti 45 negara Asian dengan mempertandingkan 40 cabang olahraga. Tahun 2018 ini adalah untuk kali kedua Asian Games digelar di Indonesia setelah pada 1962 silam.