Indonesia Berjaya di Kejuaraan Panjat Tebing Internasional

23 September 2018 8:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aries Susanti, Puji Lestari, dan Aspar Jaelolo, bersama para atlet panjat tebing pada kejuaraan dunia di China. (Foto: Dok. Istiemewa)
zoom-in-whitePerbesar
Aries Susanti, Puji Lestari, dan Aspar Jaelolo, bersama para atlet panjat tebing pada kejuaraan dunia di China. (Foto: Dok. Istiemewa)
ADVERTISEMENT
Atlet-atlet panjat tebing Indonesia terus menorehkan prestasi mentereng. Teraktual, kontingen 'Merah Putih' berhasil membawa pulang satu emas dan dua perak pada kejuaraan International Climbing Elite Tournament di Anshun, China, yang terselenggara pada 21-22 September 2018.
ADVERTISEMENT
Torehan ini meneruskan tren apik olahraga panjat tebing Indonesia yang sebelumnya mampu menyumbangkan tiga medali emas, dua perak, dan satu perunggu pada gelaran Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September lalu.
Adapun, pada kejuaraan dunia di China, sosok yang meriah medali adalah Aries 'Spiderwoman' Susanti Rahayu (emas), Puji Lestari, dan Aspar Jaelolo (perak). Apiknya, pada final nomor women's speed world record terjadi All Indonesian Final antara Aries dan Puji.
Aries berhasil mengalahkan kompatriotnya itu dengan membukukan waktu 7,72 detik, sedangkan Puji menorehkan waktu 7,89 detik. Sementara itu, medali perunggu diraih oleh atlet asal Rusia, Maria Krasavina.
Untuk medali perak yang diraih Aspar didapat nomor men's speed world record. Pada babak final, Aspar tak bisa menyelsaikan perlombaan karena mengalami fall. Alhasil, sosok asal Donggala, Sulawesi Selatan, itu harus merelakan emas jatuh ke tangan atlet tuan rumah, Chen Zi Hang. Untuk perunggu sendiri diraih atlet asal Rusia, Stansilav Kokorin.
ADVERTISEMENT
Selain turun di nomor speed, para atlet panjat tebing Indonesia juga turun di nomor lead. Akan tetapi, pada nomor ini Aspar dan Aries gagal masuk ke final karena hanya menempati posisi kesembilan, sedangkan syarat untuk masuk babak final minimal kudu berada di posisi delapan.
Aries Susanti dan Puji Lestari saat berada di kejuaraan dunia panjat tebing di China. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Aries Susanti dan Puji Lestari saat berada di kejuaraan dunia panjat tebing di China. (Foto: Dok. Istimewa)
Kendati begitu, keberhasilan Indonesia menorehkan lagi prestasi di ajang dunia membuat Ketua Umum Persatuan Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Faisol Riza, optimistis menatap Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Faisol pun berharap pemerintah semakin memerhatikan olahraga ini dan memberi ruang seluas-luasnya untuk mempersiapkan atlet lebih baik lagi. "Ini adalah sinyal bagus bagi kita dan juga pemerintah untuk segera menyiapkan Pelatnas (pelatihan nasional)," ujar Faisol dalam keterangan yang diterima kumparanSPORT.
ADVERTISEMENT
Para atlet panjat tebing Tanah Air pun punya kans untuk membuktikan bahwa panjat tebing bisa menjadi salah satu cabor andalan Indonesia karena masih ada tujuh kompetisi internasional yang bakal dilakoni sampai akhir 2018. Dua di antaranya merupakan seri kejuaraan dunia.