Indonesia Masters Akan Dihelat Januari 2023, Harga Dijanjikan Lebih Murah

Konferensi Pers Indonesia Masters 2023 di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (7/12/2022). Foto: Jodi Hermawan/kumparan

Indonesia Masters akan kembali digelar ke jadwal normal, yakni pada awal 2023. Turnamen berlevel BWF Super 500 tersebut akan dihelat pada Januari mendatang. Panitia pelaksana menjanjikan harga-harga lebih murah serta lebih terjamin keamanannya sehingga tak ada lagi kasus keracunan.

Indonesia Masters akan menjadi turnamen ketiga dalam kalender BWF World Tour 2023. Istora Senayan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, akan kembali menjadi venue pada 24-29 Januari mendatang.

"Kami akan menyelenggarakan Indonesia Masters sesuai jadwal semula dan tidak disatukan dengan Indonesia Open seperti [tahun] kemarin," ujar Ketua Umum PB PBSI, Agung Firman Sampurna, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/12).

Konferensi Pers Indonesia Masters 2023 di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (7/12/2022). Foto: Jodi Hermawan/kumparan

Pada 2022, Indonesia Masters digelar bersamaan dengan Indonesia Open pada Juni llau. Sementara itu, edisi 2021 digelar akhir tahun di Bali dan tanpa penonton karena pandemi COVID-19.

Indonesia Masters 2023 masih menggandeng Daihatsu sebagai sponsor utama dan akan menyediakan total hadiah USD 42 ribu atau setara Rp 6,5 miliar. Hingga kini, sudah tercatat 22 negara yang berkomitmen untuk berpartisipasi dan kemungkinan bertambah.

Helatan sebelumnya banyak mendapatkan keluhan dari penonton. Salah satu yang dikeluhkan adalah peraturan yang ketat dan mahalnya harga-harga di Istora Senayan.

Antrean penonton di Indonesia Masters 2022, Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (11/6/2022). Foto: Jodi Hermawan/kumparan

Ketua Panitia Pelaksana, Armand Darmadji, mengungkapkan bahwa Indonesia Masters 2023 akan lebih fleksibel. Selain itu, ia juga menjanjikan tiket dan harga barang atau makanan di vendor akan lebih murah.

"Karena tahun lalu itu baru post pandemic, memang kami mencari vendor makanan pun kerja sama dengan vendor yang memiliki sertifikasi untuk layak sehat, jadi kami tidak bisa memberikan risiko" kata Armand.

"Terbukti tahun lalu pun banyak friksi di mana atlet ada yang keracunan makanan, kami menghindari hal itu sebenarnya."

"Tahun ini kami lebih fleksibel, kegiatan sekarang pun sudah dijalankan 100 persen, jadi pada praktiknya kami akan libatkan UMKM untuk makanan, tentu harga pasti akan lebih ekonomis," sambungnya.