Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Laga babak pertama Indonesia Masters 2020 mempertemukan Ni Ketut Istarani/Tania Oktavianti Kusumah dengan sesama ganda putri Indonesia, Siti Fadia/Ribka Sugiarto . Kemenangan memang dibukukan oleh Ketut/Tania , tetapi bukan berarti mereka tidak mengalami kesulitan.
ADVERTISEMENT
Ketatnya pertandingan yang berlangsung pada Rabu (15/1/2020) di Court 1 Istora Gelora Bung Karno itu terlihat dari skor akhir. Ketut/Tania 'hanya' menang 21-18 dan 21-18, padahal mereka sempat unggul jauh di awal gim pertama dan kedua.
Di gim pertama, Ketut/Tania unggul 12-6. Di gim kedua, mereka sempat memimpin 14-9. Namun, Siti/Ribka berhasil memangkas ketertinggalan. Mereka merapatkan jarak 17-18 di gim pertama dan 16-19 di gim kedua.
Nah, menurut Ketut/Tania, kondisi itu bisa terjadi karena Siti/Ribka mengubah pola permainan mereka.
“Kalau saya pribadi itu, terakhir mereka sempat mengubah pola, jadinya kami terbawa pola mereka. Jadinya, terakhir-terakhir itu tertekan terus. Untungnya, kami sadar dan terus mencoba untuk enggak masuk ke pola mereka,” kata Ketut.
ADVERTISEMENT
“Ya, kami mencoba untuk menyesuaikanlah,” tambah Tania.
Ketut/Tania menyebut bahwa mereka sudah hafal permainan Siti/Ribka karena acap berlatih bersama. Itulah sebabnya, perubahan pola tersebut sempat membuat Ketut/Tania terkejut.
Akan tetapi, Ketut/Tania juga berhasil membenahi permainan sendiri. Di jagat bulu tangkis, kemenangan adalah ganjaran bagi siapa pun yang lekas bangkit.
Kemenangan ini membukakan pintu babak kedua Indonesia Masters 2020 bagi Ketut/Tania. Pada Kamis (16/1/2020), mereka bakal berhadapan denga pemenang laga antara Kim So-Yeong/Kong Hee-Yong (Korea Selatan) dan Hsu Ya-Ching/Hu Ling-Fang (Taiwan).
"Kami nonton mereka main nanti. Kami harus tahu kelemahan dan kelebihan mereka, dan mesti lebih siap. Optimistis, sih. Namun, kalau sudah masuk ke level super 500 ke atas, ya, pasti kualitas pukulan dan mentalnya sudah bagus. Jadi kami mesti bisa lebih bagus,” pungkas Ketut.
ADVERTISEMENT