Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
GothamChess bukan pecatur sembarangan, dia memiliki gelar Internasional Master (IM). Sementara itu, Satria yang mengalahkannya pada Agustus 2020 masih berstatus sebagai siswa Sekolah Dasar (SD).
Ini adalah bukti bahwa bakat catur Satria memang potensial. Tak heran, sebab pecatur kelahiran 17 Juli 2008 ini sudah mempelajari catur sejak 2016 saat masih berusia di bawah 10 tahun.
Sejak pertama mengenal catur, Satria mulai serius mempelajarinya. Salah satunya dengan cara memahami teknik dan langkah para pecatur profesional dalam dan luar negeri hingga akhirnya Satria punya idolanya sendiri.
Pertama, Satria Duta menyebut nama Magnus Carlsen. Pemain catur asal Norwegia ini merengkuh titel Grandmaster (GM) pada 2004 saat usianya 13 tahun 4 bulan 27 hari, membuatnya sempat menjadi penyabet gelar GM termuda kedua dalam sejarah saat itu.
ADVERTISEMENT
"Magnus karena dia bisa melakukan semuanya. Jadi, dia jago di mana pun, misalnya opening, middle game, atau end game. Itu dia jago di semuanya," terang Satria kepada kumparan, Sabtu (20/3).
Kedua, Satria juga mengidolakan Daniil Dubov. Pemain catur dari Rusia itu menyabet gelar GM pada 2011 dan juara World Rapid Chess Championship 2008.
"Daniil Dubov karena dia kreatif banget. Jadi, dia itu mainnya kreatif," tandasnya.
***