Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Nama Aprilia Manganang tiba-tiba melejit dalam dua hari belakangan ini. Kepastian bergantinya jenis kelamin Aprilia dari wanita ke laki-laki menjadi musababnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh KSAD TNI AD Jenderal Andika Perkasa di Jakarta, Selasa (9/3). Menurutnya, Aprilia terlahir sebagai seorang laki-laki, tetapi mengalami kelainan sistem reproduksi yang disebut Hisposdia.
''April lahir tumbuh besar diklaim wanita, akte wanita, tapi penampilan tak seperti wanita,'' kata Andika.
Namun, tahukah Anda bahwa jauh sebelum Aprilia dinyatakan sebagai pria, terdapat pelatih Timnas Voli Putri Filipina yang pernah mengunggat gendernya. Adalah Roger Gorayeb yang kala itu mencak-mencak usai melihat Aprilia bermain.
Kisah itu berawal ketika Filipina menghadapi Timnas Voli Putri Indonesia di ajang SEA Games 2015. Pada pertandingan babak grup yang berlangsung 9 Juni itu, Filipina kalah dari Indonesia dengan skor 25-22, 25-20, 25-14.
Pada laga itu, Aprilia juga mendapat tekanan dari pendukung Filipina, yang merasa sependapat dengan Gorayeb. Setiap Aprilia mencetak angka, suporter lawan pun akan menyorakinya.
ADVERTISEMENT
Setelah pertandingan itu, delegasi Filipina meminta panitia SEA Games 2015 untuk melakukan tes kelamin terhadap Aprilia. Akan tetapi, keberatan yang diajukan tersebut berujung penolakan.
Lantas, seperti apa sepak terjang Gorayeb di dunia voli?
Gorayeb merupakan pelatih voli asal Filipina yang memiliki nama besar di negara asalnya. Saat ini, pria kelahiran 1960 itu berstatus sebagai pelatih tim voli wanita San Sebastian.
Di bawah kepemimpinannya, San Sebastian meraih 11 kali juara beruntun di kompetisi voli Filipina dari 1986-1997. Secara keseluruhan, Gorayeb berhasil membawa San Sebastian 22 kali juara bersama tim voli wanita, enam juara di voli pantai dan 11 kali juara dengan tim voli junior.
Ia juga tercatat pernah membesut tim lain di antaranya Ateneo Lady Eagles selama lima tahun sebelum mengundurkan diri pada 2013. Sementara, pada 2015-2017, ia menjadi pelatih kepala NU Lady Bulldogs.
ADVERTISEMENT
Bersama Timnas Voli Putri Filipina, Gorayeb diketahui pertama kali berkiprah pada 2013. Ia memimpin Filipina di SEA Games 2015 dengan menelan dua kali kekalahan dan sekali menang.
Pada 2019, Gorayeb juga sempat didiagnosa mengidap myeloma. Akan tetapi, pada Juni 2020, Gorayeb dikabarkan telah sembuh dari penyakitnya.