Italia Coba Berpaling kepada Jorginho, Florenzi, dan Gabbiadini

13 November 2017 14:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jorginho akan diandalkan Ventura. (Foto: AFP/Carlo Hermann)
zoom-in-whitePerbesar
Jorginho akan diandalkan Ventura. (Foto: AFP/Carlo Hermann)
ADVERTISEMENT
Mungkin ini sudah terlambat, tetapi "angin segar" itu akhirnya datang juga untuk Tim Nasional Italia. Menyusul hukuman akumulasi kartu yang menimpa Marco Verratti, pelatih Gian Piero Ventura dikabarkan bakal memberi debut kepada Jorginho.
ADVERTISEMENT
Bagi Jorginho, ini adalah kepercayaan yang sangat, sangat besar. Sebelumnya, dia tidak pernah sekali pun tampil di ajang kompetitif Timnas Italia. Tidak pada era Antonio Conte, apalagi pada era Ventura. Dan kini, dia bakal melakoni debut pada salah satu laga terpenting Gli Azzurri.
Bersama Jorginho, Ventura dikabarkan juga bakal memberikan satu slot di lini tengah untuk Alessandro Florenzi. Pemain Roma itu bakal menggantikan rekan seklubnya, Daniele De Rossi, yang tidak berada dalam kondisi fit.
Selain itu, menyusul cedera yang dialami Simone Zaza, Ventura bakal memberi kepercayaan bagi Manolo Gabbiadini untuk mendampingi Ciro Immobile. Gabbiadini bakal menggantikan Andrea Belotti yang belum tampil optimal sejak didera cedera lutut awal Oktober silam.
Tetapi, apakah benar ini adalah angin segar? Apakah dengan para pemain ini, Italia bakal otomatis tampil lebih baik? Tentu saja tidak.
ADVERTISEMENT
Secara statistik, Jorginho sama sekali tidak kalah ketimbang Verratti. Dengan umpan-umpannya, pemain 25 tahun ini menjadi kunci permainan Napoli. Menurut catatan WhoScored, dirinya bisa melepas lebih dari 104 umpan di tiap laganya dengan akurasi mencapai 91%. Dari sana, ada setidaknya 1,5 umpan kunci yang dilepas di tiap pertandingannya di mana satu di antaranya berbuah assist.
Meski begitu, Jorginho punya satu kekurangan utama, yakni bahwa dia sama sekali tidak familiar dengan sistem 3-5-2 yang bakal diterapkan Ventura nanti. Di Napoli, dirinya sudah telanjur terbiasa dengan pakem 4-3-3.
Lalu, ada Alessandro Florenzi. Pemain satu ini memang serbabisa. Akan tetapi, pada pertandingan menghadapi Swedia nanti, dia bakal diserahi peran yang sudah lama tidak diembannya, yakni gelandang tengah. Di Roma, pemain 26 tahun itu sudah terbiasa bermain di sisi kanan. Musim ini pun dia selalu dimainkan di sisi itu, entah itu sebagai bek, gelandang, maupun winger.
ADVERTISEMENT
Pada era Antonio Conte dulu, ada pula seorang pemain sayap yang dimainkan sebagai gelandang, yakni Emanuele Giaccherini. Namun, Giaccherini ketika itu sudah kerap dimainkan Conte sebagai gelandang ketika di Juventus. Sedangkan, Florenzi, seperti halnya Jorginho, juga masih bakal harus menyesuaikan diri dengan sistem bermain yang benar-benar baru.
Alessandro Florenzi bersama Timnas Italia. (Foto: AFP/Carlo Hermann)
zoom-in-whitePerbesar
Alessandro Florenzi bersama Timnas Italia. (Foto: AFP/Carlo Hermann)
Terakhir, ada Manolo Gabbiadini. Pemain Southampton ini sudah cukup lama absen dari timnas. Tepatnya, sudah lebih dari dua tahun. Selain itu, catatannya di Southampton pun kini tak bisa dibilang spesial karena baru mencetak tiga gol dari 11 laga musim ini.
Pemain satu ini memang punya beberapa kelebihan, seperti menahan bola dan mengeksekusi bola-bola mati. Akan tetapi, dalam aspek-aspek lain, mantan pemain Napoli ini tidak terlalu menonjol, baik itu dari segi fisik, taktik, maupun teknik. Gabbiadini adalah opsi terakhir di Lo Nazionale dan dengan cederanya Zaza, Ventura memang tak punya pilihan lain.
ADVERTISEMENT
Namun, Swedia pun nantinya tidak akan tampil dengan kekuatan penuh. Gelandang andalan mereka, Albin Ekdal, dipastikan takkan turun berlaga. Padahal, eks-pemain Juventus itu adalah salah satu alasan mengapa kreativitas Italia di leg pertama bisa dikebiri. Pemain berambut pirang itu menjadi momok bagi Verratti di laga perdana lalu.
Situasinya, baik bagi Italia maupun Swedia, kini tidaklah ideal. Dengan kondisi seperti ini, rasanya faktor-faktor non-teknis seperti dukungan penonton bisa menjadi penentu. Namun, seperti yang dikatakan Andrea Pirlo, suporter tidak bisa mecetak gol, dan meski San Siro nanti bakal penuh, Italia masih harus memproduksi hasil konkret untuk bisa lolos ke Rusia tahun depan.
======
Laga play-off Piala Dunia 2018 zona Eropa leg kedua antara Italia dan Swedia akan dihelat pada Selasa (14/11/2017) dini hari pukul 02.45 WIB di San Siro, Milan.
ADVERTISEMENT