Jalan Panjang Rio Rizki Darmawan Rebut Emas di Asian Games 2018

24 Agustus 2018 22:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rio Rizki Dermawan usai dapat emas di Asian Games 2018. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rio Rizki Dermawan usai dapat emas di Asian Games 2018. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasuki hari keenam penyelenggaraan Asian Games 2018, sembilan kepingan emas sudah didapatkan oleh kontingen Indonesia. Emas kesembilan ini dipersembahkan oleh tim dayung kelas ringan delapan putra pada Jumat (24/8/2018) di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Pada partai pamungkas ini, anak-anak asuh pelatih Boudewijn van Opstal dan Muhammad Hadris berhasil mencatatakan waktu 6 menit 08,88 detik. Dan atas pencapaian ini pula, mereka mampu mengungguli Uzbekistan dan Hong Kong yang masing-masing berada di tempat kedua dan ketiga.
Akan tetapi, cerita hadir tatkala sesi konferensi pers yang dihadiri kumparanSPORT dan pewarta berita lainnya. Dalam satu sesi pertanyaan, kami sempat menyinggung soal Rio Rizki Darmawan. Tentu bukan tanpa alasan. Rio menjadi atlet termuda di antara tujuh rekannya karena masih berusia 14 tahun.
"Ya, tentu sebuah kebanggaan bagi kami dan juga Rio karena bisa meraih medali. Kami merekrut dia ke tim ini berdasarkan hasil PON (Pekan Olah Raga Nasional)," ucap Hadris.
ADVERTISEMENT
Semula, lanjut Hadris, pelatih Boudewijn sempat pesimistis melihat kondisi fisik pemuda asal Palu, Sulawesi Tengah, ini. Salah satu yang menjadi catatan pelatih berpaspor Belanda ini adalah biomekanika Rio atau pengaturan sikap tubuh dalam bergerak.
Akan tetapi, kata Hadris lagi, setelah menjalani proses seleksi tahap demi tahap, Rio menunjukkan peningkatan. Dari penuturan sang juru latih, Rio memiliki potensi besar dalam olahraga dayung.
"Dia punya kekuatan yang luar bisa dalam mendayung. Kami menganggap dia sebagai salah satu atlet yang berbakat yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, kami manage dia untuk mengembangkan kemampuannya," tegas Hadris.
Atlet dayung putra Indonesia meraih medali emas pada laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di Jakabaring Spot Citu, Palembang,  Sumatera Selatan, Jumat (24/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet dayung putra Indonesia meraih medali emas pada laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di Jakabaring Spot Citu, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Terpilihnya Rio tak hanya tentang bakat. Ada proses panjang yang terlebih dahulu dilalui karena harus bersaing dengan puluhan atlet, yakni melihat ergometer (mengendalikan perahu) dan laktat (kadar asam) atlet saat berlatih.
ADVERTISEMENT
"Makanya, untuk terpilih jadi delapan atlet dalam satu tim ini, prosesnya panjang hingga bisa menorehkan prestasi di ajang ini," kata Hadris.
Ada tantangan tersendiri bagi tim pelatih untuk mempersiapkan tim delapan putra ini. Ketika membicarakan Rio, karena usianya masih sangat muda, ada beberapa trik yang diberikan oleh tim kepelatihan untuk memupuk mental bertanding.
"Beruntungnya di tim ini, yang senior itu saling dukung ke juniornya. Nggak ada istilahnya junior harus hormat sama senior. Dan saya kira, perlahan namun pasti, anak seusianya bisa enjoy karena dia menganggap di tim ini ada rasa kekeluargaan. Dan jika boleh saya memuji, adaptasi Rio di tim ini sangat luar biasa," katanya.
Sayang, ketika kami hendak bertanya lebih lanjut kepada Rio menyoal aksinya saat berlaga kesempatan harus tertutup. Hadris berujar karena keterbatasan waktu, Rio dan rekan-rekannya harus kembali ke penginapan.
ADVERTISEMENT
"Karena mau Jumatan, makanya diminta untuk buru-buru pulang. Mungkin lain waktu," ucap Hadris menutup pertanyaan yang kami sodorkan pada sesi siang itu.