Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jangan Suruh Nick Kyrgios Bertanding di Rod Laver Arena
19 Januari 2018 1:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Mats Wilander, peraih tiga gelar Australia Terbuka, tidak ingin Nick Kyrgios bermain di salah satu lapangan utama Australia Terbuka 2018, Rod Laver Arena.
ADVERTISEMENT
Pendapat ini bukannya muncul atas ketidaksukaan Mats Wilander pada Nick Kyrgios. Malahan, mantan petenis yang kini menjadi komentator untuk Eurosport ini sangat terkesan akan perkembangan petenis Australia yang memasuki seri pertama turnamen Grand Slam tahun ini dengan menyandang peringkat ke-17 dunia. Bagi Wilander, tekanan yang lebih besar di Rod Laver Arena bisa mendistraksi permainan petenis berusia 22 tahun itu.
“Saya melihat hal ini (Nick Kyrgios bermain di Rod Laver Arena) sebagai masalah. Saya tidak tahu cara kerja penyelenggara turnamen. Saya berasumsi Nick yang menginginkan bermain di sana. Saat saya melihatnya, saya langsung yakin bahwa Nick adalah pahlawan bagi orang-orang, bukan bagi perusahaan,” jelas Mats Wilander.
Nick Krygios berhadapan dengan Rogeria Dutra Silva di babak pertama dan Victor Troicky di babak kedua. Bertanding di Hisense Arena, Nick tampil sebagai petenis yang menguasai pertandingan. Permainannya memukai para penonton, terlebih ia bertanding sebagai wakil tuan rumah. Satu hal yang diamati Mats Wilander, di Hisense Arena -yang bukan lapangan utama- Nick bermain lepas. Ia melakoni pertandingan dengan satu fokus: menang.
ADVERTISEMENT
Namun, situasinya diprediksi bakal berbeda bila Nick Kyrgios bermain di salah satu lapangan utama, Rod Laver Arena. Sebagai lapangan utama, Rod Laver Arena tak melulu tentang pertandingan, tapi juga tentang bisnis. Para agen dan wakil dari sejumlah perusahaan yang siap mengontrak bakal berkumpul di lapangan ini, memasang mata awas dan mencari petenis mana yang bisa digaet. Tak hanya urusan bisnis, biasanya, mantan petenis dunia juga menonton pertandingan-pertandingan di lapangan utama.
Bila ini yang terjadi, Mats Wilander meragukan Nick Kyrgios bakal tampil selepas biasanya. Yang dikhawatirkan Wilander, permainan Nick bakal terbebani oleh hal-hal yang sebenarnya tidak boleh menggeser fokus utama para petenis.
“Nick (Kyrgios) adalah petenis cerdas. Tidak mungkin ia tidak memperhatikan siapa yang menonton pertandingannya. Contohnya, bila (Rod) Laver dan (Ken) Rosewall hadir, Nick pasti berpikir: Oh, mereka menonton saya, barangkali saya harus berhati-hati dengan ucapan dan tingkah laku saya.”
ADVERTISEMENT
“Hal ini akan mengganggunya. Saya pikir saya belum pernah menyaksikannya menang di Rod Laver. Ia pernah bertanding melawan Andy Murray di sana dan setelahnya ia berkata: Saya (Nick Kyrgios) mati kutu, saya bahkan tidak bisa menggerakkan kaki saya,” ungkap Mats Wilander kepada Reuters.
Bagi Mats Wilander, Nick Kyrgios menemukan permainan terbaiknya ketika ia bermain di lingkungan yang tidak bebas dari beban-beban seperti itu. Di Hisense Arena, Nick tampil memukau karena ia bermain sebagai dirinya sendiri. Ia tidak membatasi diri dan tidak berusaha menjadi orang lain dengan bersikap lebih tenang. Singkat kata, Nick Kyrgios justru bisa mengatasi keadaan bila ia diperbolehkan untuk bertanding sebagai petenis yang meledak-ledak. Ia seperti mendapatkan kekuatan dari ledakan emosinya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari segala kekhawatirannya, Mats Williander tetap berharap Nick Kyrgios tidak akan menyia-nyiakan pertandingan ini. Uniknya, kali ini ini Nick Kyrgios akan berhadapan dengan idola masa kecilnya, Jo-Wilfried Tsonga. Petenis asal Prancis ini berhasil memasuki babak ketiga setelah menaklukkan petenis asal Kanada, Denis Shapovalov, dalam pertandingan lima set di babak kedua.
Adapun pertandingan babak ketiga Nick Krygios diadakan pada Jumat (19/1) malam, waktu Melbourne.