Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di 2018, masih bersama Yamaha, Zarco juga finis keenam dengan total podium yang sama seperti 2017 yakni dua podium kedua dan satu podium ketiga. Musim 2019, pebalap Prancis ini berganti seragam jadi KTM Racing. Dengan rekam jejak demikian, ditambah bekal status juara dunia Moto2 2015 dan 2016, tim mana yang tidak kepincut pada Zarco?
Nyatanya, CEO KTM, Stefan Pierer, mengaku kurang puas dengan pebalap yang dibayarnya itu. "Johann sangat mengecewakan," ucap Pierer kepada Speedweek.
"Dia melukai perasaan saya. Kami menyewa Johann agar dia dan Pol Espargaro saling mendorong satu sama lain. Ternyata tidak," imbuhnya.
Hingga seri keempat MotoGP 2019, Zarco belum sekali pun menembus Top 10. Finis terbaiknya adalah posisi 13 di GP Amerika Serikat. Sisanya, Zarco dua kali finis 15 dan satu kali finis posisi 14.
ADVERTISEMENT
Sang rider pun tercecer di peringkat 18 klasemen sementara dengan 7 poin, bahkan kalah dari empat rookie MotoGP 2019, Francesco Bagnaia, Joan Mir, Fabio Quartararo, dan Miguel Oliveira.
Oliveira adalah rider debutan KTM Tech 3 yang sama-sama menggeber KTM RC16 dan punya 7 poin, tetapi unggul atas Zarco saat finis ke-11 di Argentina. Sementara rekan setim Zarco, Pol Espargaro, punya 21 poin yang utamanya merupakan buah dari keberhasilan finis ke-8 di Amerika Serikat.
Kekecewaan Pierer ini ternyata bukan cuma disebabkan performa buruk Zarco di lintasan, tetapi juga karena sikap sang rider di luar. "Dia juga bermasalah dengan manajernya. Jika atlet tidak bisa mengontrol lingkungannya, maka dia punya masalah. Tingkahnya juga tidak ramah di Texas dan situasi semakin parah di Jerez," ungkap Pierer.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, KTM Racing masih berupaya untuk menaruh asa pada Zarco yang dikontrak hingga akhir musim 2020. Pierer menegaskan pihaknya juga terus bekerja keras memperbaiki performa motor.
"Zarco punya kontrak hingga 2020 dan masih ada 15 balapan lagi musim ini. Adaptasi dari motor 4-silinder Yamaha ke V4 KTM butuh waktu," ujar Pierer.
"Saat ini kami menjejak tahun ketiga (di MotoGP). Kami masih harus mengurangi bobot 4-5 kg dan elektronik masih menjadi masalah," tutupnya.