Jonatan Christie Minta PBSI Beri Banyak Jam Terbang ke Pemain Muda

27 Januari 2025 17:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Jonatan Christie saat melawan Kunlavut Vitidsarn dalam final Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Jonatan Christie saat melawan Kunlavut Vitidsarn dalam final Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie, meminta PBSI untuk segera melakukan regenerasi dalam sektor tunggal putra. Hal ini agar Indonesia tak hanya bertumpu kepada ia dan Anthony Sinisuka Ginting untuk bersaing di level internasional.
ADVERTISEMENT
Adapun Jonatan Christie gagal juara Indonesia Masters usai ditumbangkan wakil Thailand, Kunlavut Vitidsarn, dalam babak final yang digelar di Istora Senayan, Minggu (26/1). Jojo kalah lewat drama rubber game, 21-18, 17-21, dan 18-21. Sementara andalan tunggal putra lainnya, Anthony Ginting, harus mundur dari perhelatan ini lantaran cedera.
Jojo sebut sektor tunggal putra segera butuh regenerasi. Ia minta PBSI untuk lebih banyak beri jam terbang kepada para pemain muda di level kompetisi internasional. Jadi, dengan begitu andalan tunggal putra tak hanya itu-itu saja.
"Saya rasa itu menjadi PR untuk tim di tunggal putra. Mungkin juga dengan pergantian pelatih juga. Mungkin ya masih ada adjust juga. Dan ya saya rasa mungkin harus bisa lebih banyak mempromosikan yang junior ya, seperti ya mungkin Alwi Farhan, Yohannes Saut, sama Zaki Ubaidillah, harus segera lebih banyak dikasih jam terbang kalau menurut saya," ujar Jojo usai tanding di babak final.
ADVERTISEMENT
Ekspresi kecewa Jonatan Christie usai kalah melawan Kunlavut Vitidsarn dalam final Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kita kasih jam terbangnya dulu biar dia merasakan ketemu pemain-pemain yang mungkin levelnya di atas dia. Biar dia merasakan bagaimana dia melakukan perlawanan, bagaimana dia mengevaluasi permainan. Sehingga itu yang mungkin akan menimbulkan kepercayaan diri kepada mereka," tambahnya.
Jojo sampaikan kepada PBSI bahwa para pemain muda yang diberi jam terbang di level internasional nantinya, tak boleh langsung dibebankan target juara. Biarkan kompetisi-kompetisi di awal karier mereka menjadi tempat tumbuh, belajar, dan petik pengalaman sebanyak mungkin.
"Baru dari situ, pelan-pelan ya kita coba lihat hasilnya. Jangan sekali dikirim, dua kali dikirim, langsung lihat hasil, kalah, pertama kedua terus besoknya langsung gak dikirim lagi, itu justru malah buat anaknya jadi gak percaya diri gitu," tutur Jojo.
ADVERTISEMENT
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan. Foto: PBSI
Saat ini memang tunggal putra banyak mengandalkan tiga nama untuk bertarung di level internasional yakni, Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Chicco Wardoyo. Ada satu nama atlet muda yang kini tengah jadi sorotan ialah, Alwi Farhan.
Namun perhelatan Indonesia Masters ini, Alwi gagal melaju jauh. Ia dikalahkan oleh wakil Korsel, Jeon Hyeok-jin, saat beradu di babak Kualifikasi.