Jonatan Christie Usai Gagal Juara China Masters: Tembus Final Saja Tak Cukup

24 November 2024 19:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berusaha mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Belgia Julien Bel Carraggi pada babak penyisihan Grup L Olimpiade Paris 2024 di Porte De La Chapella Arena, Paris, Prancis, Sabtu (27/7/2024). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berusaha mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Belgia Julien Bel Carraggi pada babak penyisihan Grup L Olimpiade Paris 2024 di Porte De La Chapella Arena, Paris, Prancis, Sabtu (27/7/2024). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Jonatan Christie menelan kekalahan di final China Master pada Minggu (24/11) di Shenzen Gymnasium. Ia ditekuk pebulu tangkis Denmark, Anders Antonsen.
ADVERTISEMENT
Jonatan kalah dua gim langsung dengan skor 15-21 dan 13-21. Ia mengaku tak puas, menurutnya pencapaian tembus final China Master belum cukup.
''Sekali lagi sampai di final saja tidak cukup tapi secara keseluruhan penampilan saya minggu ini cukup baik. Puji Tuhan, Tuhan membantu banyak sekali,'' kata Jonatan usai pertandingan.
''Beberapa pertandingan secara hasil cukup baik tapi yang tadi saya bilang, sampai semifinal atau final saja belum cukup kalau tidak juara. Itu yang masih mengganjal di hati,'' ucapnya.
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat melawan pebulu tangkis China Li Shi Feng dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu (5/5/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Jonatan juga berbicara soal permainan Anders Antonsen di pertandingan ini. Ia memuji performa sang lawan. Jonatan juga ingin kegagalan ini menjadi pembelajaran untuk menatap pertandingan-pertandingan selanjutnya.
''Memang strategi dan pola permainan yang diperagakan Antonsen hari ini sangat efisien, saya banyak terbawa tempo dia jadinya kurang sabar, terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Selain itu, dia bermain sangat safe, sangat tenang dari serangan maupun bertahan,'' ujar Jonatan.
ADVERTISEMENT
''Minggu lalu di Kumamoto Masters saya hampir menang tapi jadi kalah, belajar lagi sehingga bisa masuk ke final di sini. Tapi dari hari ini saya juga belajar lagi, permainan tadi sangat di bawah performa terbaik saya,'' jelasnya.